oleh

Sempat Dikabarkan Hoak, Kini Bupati Bandung Barat Diangkut KPK

JAKARTA, KAPERNEWS.COM – Sempat dikabarkan Hoak di beberapa surat kabar dan media bahwa Bupati Bandung Barat tertangkap lembaga anti rasuah, KPK. Bupati Bandung Barat Abu Bakar akhirnya tiba di gedung KPK dengan menggunakan tongkat saat berjalan.

Pantauan kapernews.com di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu malam (11/4/2018), Abu Bakar tiba pada pukul 22.45 WIB. Ia datang menggunakan mobil Nissan dengan nomor polisi D-1143-UW warna hitam.

Abu Bakar yang mengenakan kemeja putih peci hitam tersebut tak memberi keterangan apa pun saat masuk ke lobi gedung KPK.

Baca juga : Resolusi Limbangan, Ketua P3L : Ini Bentuk Kegilaan Pemerintah Garut “Siapa Pelaku Pembakaran Pasar ?”

KPK menetapkan Bupati Bandung Barat Abu Bakar sebagai tersangka. Dia diduga menerima uang Rp 435 juta untuk keperluan kampanye istrinya, Elin Suharliah, yang mengikuti Pilkada Bandung Barat.

“KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan sekaligus menetapkan tersangka sebagai berikut, diduga sebagai penerima ABB (Abu Bakar), WLW (Weti Lembanawati), dan ADY (Adiyoto). Sedangkan sebagai pemberi AHI (Asep Hikayat),” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat melakukan konfrensi pers.

Saut menyatakan Abu Bakar seharusnya dibawa saat OTT kemarin malam, namun tidak dilakukan atas dasar kemanusiaan. Akhirnya, Abu Bakar datang ke KPK dengan keinginan sendiri setelah menjalani kemoterapi.

Baca juga : Anak Buah Bupati Garut Selewengkan Raskin? Tomas : Kades Tanjungjaya Sudah Mengakuinya

Selain Abu Bakar, terlihat dua anaknya hadir menunggu sang ayah yang sedang diperiksa KPK. Niat mereka ingin bertemu dan memastikan kondisi ayahnya yang diangkut KPK dan sedang sakit, namun samai pagi ini, belum bisa bertemu.

“Ya itu anak-anak bapak, kami belum tahu sampai kapan nunggu, tapi kami akan tunggu terus sampai bapak keluar, kami belum akan pulang. Karena kasihan dengan bapak sudah tua dan bapak juga ada penyakit,” ujar kerabat abu bakar yang menolak menyebut namanya.

 

Laporan : Edo

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed