oleh

Miris, Pelecehan Pada Wartawan Keembali Terjadi di Lebak Banten

LEBAK KAPERNEWS.COM – Sejumlah awak media mendapat pengusiran dari salah satu oknum staf Dinas PUPR Provinsi Banten ketika akan melakukan peliputan dalam kegiatan yang di laksanakan Dinas tersebut di Gedung Sugri Kota Rangkasbitung Lebak Banten.

Sayang, prilaku salah satu oknum staf PUPR yang bernama Lisa mengusir para jurnalis dengan alasan kehadiran para wartawan tersebut mengganggu peserta kegiatan.

Adanya kejadian tersebut mendapat reaksi dari para jurnalis yang hendak meliput, mereka sangat menyayangkan sikap salah satu oknum staf PUPR Provinsi dengan melakukan pengusiran kepada Awak media. Hal tersebut di ungkapkan Iik Anharudin, salah satu Wartawan Online dari Chenel Banten (24/4/2018).

“Saya sangat menyayangkan dengan sikap oknum staf PUPR Provinsi yang bernama Lisa tersebut yang mengusir kehadiran para jurnalis yang hendak melakukan peliputan dalam acara Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Jelas itu sebuab pelecehan dan pelanggaran terhadap kebebasan pers yang tertuang dalam UU nomor 40 tabun 1999,” tuturnya geram.

Iik, sapaan akrabnya, menjeelaskan tidak seharusnya kejadian ini terjadi, karena kami juga menjalankan amanat Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers dan UU keterbukaan informasi fublik.

“Seharusnya sekelas staf Dinas Provinsi lebih memahami tentang tugas jurnalis dan dapat memberikan contoh kepada Masyarakat bahwa pentingnya keterbukaan Informasi Publik, bukan malah menggusirnya, ini jelas melanggar UU Pers No 40 Tahun 1999 tentang tugas kami selaku pers, yaang didalamnya adalah terdapat kebebasan media didalam melakukan peliputan,” tegasnya

Dengann kejadian ini, menurut Iik, kami akan mengadukannya kepada Dewan Pers dan bila diperlukan akan membuat LP kepihak yang berwenang agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, ungkapnya kesal

Di tempat terpisah salah satu staf PUPR yang dikonfirmmasi terkait pengusiran yang di lakukan oleh salah satu oknum staf PUPR beralasan pimpinan tidak memberinintruksi untuk diliput.

“Karena pihaknya tidak di beri intruksi oleh pimpinannya untuk diliput, apalagi wartawan, ketika memberitakan itu suka tidak sesuai, bahkan ujung-ujungnya meminta ini dan itu (dengan kata) berulang-ulang),” kilah salah satu petugas yang enggan menyebutkan nama.

 

Laporan : Rai Kusbini

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed