oleh

Lagi, Perkawinan Haram Terjadi di Garut…!! Bakti : Saya Hanya Membantu, Bukan Mitra Kerja Mitratel

GARUT, KAPERNEWS.COM – Setelah dituding mengurus perizinan tower milik Mitratel (PT. Dayamitra Telkomunikasi) yang berkantor cabag di jl. Cilaki nomor 34 Bandung, Bakti membenarkan tudingan tersebut, namun perlu diketahui semua dokumen yang saya (Bakti) batu lengkap dan asli, dan waktu itu ada konflik dilapangan.

Memang benar, saya membantu mengurus IMB milik Mitratel site Ciwangi, tapi saya bukan brarti ada kerja sama dengan Mitratel, hanya membantu pihak subcont yang kesulitan dikarenakan ada sedikit konflik di lapangan, katanya melaui sambungan whatsapp.

“Saya hanya membantu subcont saja dan itupun karena saya lihat semua dokumennya lengkap, kalau tidak lengkap saya juga tidak mau ikut mendorong,” jelasnya.

Terkait permasalahan kelengkapan dokumen Monopol yang dibangun di tanah milik Pemda Garut sebanyak 50 site, Bakti menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan selama sesuai prosedur, hanya saja saya melihat ada sedikit kejanggalan saja dalam hal MoU antara pihak Mitratel dengan Pemkab Garut.

“Silahkan tempuh sesuai prosedur dari mulai dokumen sitac sampai dokumen penunjang lainnya, supaya tertib administrasi jangan hanya modal tanda tangan pejabat/bupati saja, jangan sampai kejadian kasus suap tower di Mojokerto menimpa Kabupaten Garut, dan saya mendorong Satpol PP Garut untuk menertibkan, memutus aliran listrik ataupun melakukan pembongkaran terhadap tower-tower ilegal ataupun bangunan ilegal lainnya,” ungkapnya.

Menurut Bakti, jangan sampai terjadi perkawinan haram seperti yang heboh digemborkan terkait masalah rencana pembangunan pabrik di cijolang dan mangkraknya penyelesaian pasar modern Limbangan.

Sebelumya, mitra kerja PT. Dayamitra Telkomunikasi yang sering disebut Mitratel menyebut kalau LSM Pendemo Garut atas nama Bakti juga mengurus izin site yang di ciwangi, kata Asep. Namun saat ditanya apakah membayar retribusi selama tahun 2016? Asep mengaskan belum dibayar.

“Saya memang mengakui yang sekian itu belum ada IMB, dan perlu bapak tahu ini bukan investasi murni, tetapi kerjsama dengan Pemda Garut, beda dengan tower-tower kaki tiga dan empat, “ kilahnya.

Begini kang, kalau bapa mau mengkritisi berkenaan dengan masalah pembangunan, jangan hanya tower saja yang bapak kritisi, begini, begini, dengan nada kesal. Bapak layangkan surat ke kantor (DMT) , nanti saya yang menghadap, jangan wawancara melalui telepon, ungkapnya geram.

“Kaya dulu LSM Pendemo Garut itu siapa tuh Bakti namanya, Bakti Safaat itu kan ketua LSM Pendemo itu ngurus IMB site ciwangi,” tegasnya.

Saat ditanyakan kenapa tidak menanyakan ke kantor bapak (Mitratel), kenapa Bakti menerima surat kuasa mengurus IMB?, Asep menegasan itu bukan kantor saya, itu hanya mitra kerja kami, ucap Asep dalam sambungan selulernya.

 

Laporan : Asep Apdar

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed