oleh

Sekjen PP PAC Cibiuk Geram Dengan Kondisi Lapang Upacara HUT RI ke- 73

GARUT, KAPERNEWS- Upacara peringatan hari kemerdekaan RI di Lapangan Kecamatan Cibiuk diwarnai dengan insiden jatuhnya Linmas dan beberapa peserta upacara mengalami insiden saat Upacara. Jumat, 17/8.

Kejadian tersebut sangat disayangkan Sekjen Pemuda Pancasila PAC Cibiuk, Asep Berlian sebagai mana ia ungkapkan seusai mengikuti upacara lapangan ini tidak layak untuk dipakai upacara karena permukaan lapang tidak rata dan banyak lubang yang tertutup rumpu sehingga membahayakan peserta upacra itu terbukti dengan terjatuhnya anggota Linmas Desa Lingkung Pasir, Maman Abdurohman yang terperesok kelubang bukan Maman saja beberapa peserta upacara pun mengalami hal yang sama bahkan sampai kakinya terkilir.

“Dari tahun ketahun tidak pernah ada perubahan malahan makin parah, apakah pemerintah akan diam menutup mata dan menunggu korban berikutnya?,” geram Aasep dengan nada kesal.

Asep juga mengharapkan segera di bangun karena tidak layak pakai tidaklah pantas upacara peringatan hari kemerdekaan memakan korban.

“Saya harap pemerintahan segera membenahi lapang,” ungkapnya.

Asep juga mempertanyakan iuran yang dipungut oleh pemerintah kecamata sejak 2015 ada iuran dari tiap desa dan para PNS/ ASN untuk membenahi lapang.

“Kemanakan atuh uang hasil iuran itu? kok lapang tetap saja bergelombang!, pungkasnya kesal.

Sementara itu PLT Camat Tinlatina menganggapi persoalan lapangan tersebut memang kita sudah berusaha untuk membenahinya salah satunya bejerjasama dengan Paskibra dan Pemerintah Desa Cipareuan untuk gotongroyong memperbaiki lapang yang banyak lubangnya agar bisa dipakai upacara hari ini selain itu kita juga sudah mengusulkan ke Pemerintahan Kabipaten Garut karena lapang ini milik pemda tapi sampi saat ini belum ada tanggapan mungkin pemda tidak ada anggaranya.

“Lapang ini merupakan milik pemda jadi pemdalah yang tanggungjawab untuk membangunnya,” jelasnya.

Menangapi pernyataan Sekjen Pemuda Pancasila terkait iuran Hj. Tienlatifah menjelaskan memang ada iuran tapi tidak semunya memberi, adapun dana yang sudah terkumpul itu sudah direalisasikan selebihnya saya tidak tahu karena iuran tersebut dilakukan saat Camat terdahulu.

“Betul dulu pernah ada iuran tapi tidak semuanya sedangkan dana yang sudah terkumpul sudah direalisasikan,” kilahnya.

Hj. Tienlatifah juga menyampsikan permohonan maaf kepada warga yang pasti merasa kecewa dengan kondisi lapang seperti ini namun kita akan berusaha terus untuk berupaya mengusulkan ke Pemerintahan Kabupaten Garut karena lapang milik pemda.

Laporan: BHEGIN

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed