oleh

Mengetas Masalah Mitos Jadi Pengusaha

Ngomong mitos memang tidak bakal ada habis-habisnya. Ada mitos yang mengatakan kalau ingin berbisnis, harus punya pengalaman, kalau gak berpengalaman gak usah bisnis. Janagan berbisnis membayangin bisnis pun kadang masih beranggap nggak masuk akal kalau belum berpengalaman.

Ada kata-kata yang mungkin pernah kamu dengar: menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan. Kata-kata tersebut menunjukan jika umur tidak menjadi alasan apakah seseorang  punya banyak pengalaman atau tidak. Sama halnya dalam dunia bisnis, umur tidak menjadi suatau alasan untuk memulai bisnis.

Menurut buku ampuh karangan Ir. Djati sutamo, Menjadi Enterpreneur Jempolan, selain mitos yang berkaitan dengan umur, ada pula mitos-mitos yang lain didunia wirausaha yang diyakini kebeneranya sampai sekarang yang bisa dibilang mitos-mitos itu adalah energi negative yang secara nggak sadar mengahabat seseorang memulai usaha seperti halnya.

BAKAT SEJAK LAHIR

Sekilas memenang pernyataan tersebut benar sekali. Seoarang pengusaha itu harus punya bakat bawaan. Kalau nggak ada bakat, ya nggak bakalan bisa jadi pengusaha. Tapi, rasa-rasanya kok hanya orang-orang yang yang terpilih sejak lahir saja yang punya kemampuan berwirausaha. Lalu gimana nasib orang-orang yang pengen berbisnis tapi bukan orang yang terpilih ? kalau dipikir-pikir lagi, hal itu terdengar kurang adil.

Kenyataanya tidak semua pengusaha mendapatkan kemampuan tersebut sejak lahir. Nggak mungkin bayi lahir langsung bisa berdagang. Tentunya harus adanya proses pembelajaran terlebih dahulu yang harus dilewati.

Proses pembelajran itulah yang kadang tidak teramati dan hanya kesuksesannyalah yang terlihat. Jadi, tidak benar kalau ada orang yang bicara pengusaha itu adalah titisan orang yang luar bisas yang punya bakat sejak lahir.

JENIUS DAN BERPENDIDIKAN TINGGI

Tidak semua pengusaha jenius seperti Einstein, Thomas alva Edison, atau jimmy neutron. Pengusaha hanyalah orang biasa yang bekerja lebih efektif, efisien dan konsistendalam membangunn usahanya. Namanya juga manusia biasa, mereka juga kecewa kok ketika usahanya merugi. Bedanya, mereka tetap sabar dan bangkit lagi untuk meraih kesuksesan yang tertunda itu. Sikap mental seperti itulah modal penting yang menjadikan mereka pengusaha.

Sikap mental tersebut  nggak selalu dipengaruhi oleh gelar pendidikan, walaupun ada banyak pengusaha dengan gelar pendidikan yang berhasil mengembangkan usahanya. Namun, jangan abaikan pula bahwa ada lebih banyak pengusaha sukses yang tidak punya gelar pendidikan sama sekali. Jadi, gelar pendidikan itu bukan segala-galanya untuk memulai bisnis.

CULAS DAN PENUH KECURANGAN

Mitos dimasyarakat meyakini bahwa pengusaha pasti penuh tipu muslihat, culas, suka menindas kaum yang lemah dan lain sebagainya. Karena termakan mitos tersebut, banyak yang tidak terjun menjadi pengusaha. Padahal tidak semua pengusaha berhati bususk. Masih banyak kok diluar sana pengusha yang baik, dan jujur, dan menjauhi paraktik-praktik terlarang yang tidak sejalan dengan nilai spiritual dan berhati nuraninya. Semua itu tergantung pada dirinya sendirir.

MODAL, MODAL, MODAL

Ini dia merupakan mitos yang paling banyak dan sering ditemui ketika seseorang ingin menjalankan bisnis, moda dalam artian uang. Uang biasanya menjadi faktor yang sering banget dikambing hitamkan. Padahal ada kokn wirausahawan yang tidak punya modal gede ketika merintis bisnis. Belum tentu pula ketika uang tersedia bisnis bisa langsung berdiri sendiri. Malah kadang orang menjadi ragu untuk membuka berbisnis, takut kalau uangnya tersebut tidak kembali atau mengalami kerugian.

Mungkin modal terbesar yang harus dimiliki pertama kali adalah niat. Setelah itu, baru tindakan. Apabila niat sudah bulat, niscaya akan muncul keinginan mencari solusi dalam memndapatakan modal untuk memulai bisnis tersebut.

Pada akhirnya, muncul ketakuatan dan keraguan memulai bisnsi dan semakin yakin bahwa mitos tersebut benar adanya Orang-orang yang berpikiran terbuka tidak akan termakan mitos-mitos seperti itulah yang akhirnya mampu menjalankan bisnsi dan mengembakannya.

“Mitos-mitos seperti itu selain nggak bertangung jawab, juga berpengaruh negative. Semakin dipercaya dan diayakini kebenarannya, nggak mustahil akan muncul keengganan dan kekhawatiran memulai bisnis karena berbenturan dengan salah satu mitos tersebut”

 

Penulis

Nama      : Muhamad Andrian Nugraha

Kampus  : STEI SEBI, Depok

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed