oleh

Kontarktor Berencana Bayar 5 Ormas 20 Jutaan?, Pabrik di Cijolang Akan Menutup Sumber Mata Air, “Itu Bukan Sumber Mata Air, Tapi Resapan”

GARUT, KAPERNEWS.COM – Polemik rencana pembangunan pabrik di Desa Cijolang Kecamatan BL. Limbangan, Garut yang sempat menimbulkan penolakan akhirnya siap dibangun oleh kontraktor. Dalam pertemuan di GTC pada jumat lalu, kontraktor berencana akan memberikan uang sebesar 20 juta untuk lima ormas/LSM selama proses pembangunan berjalan.

Dalam penelusuran kapernews.com, kelima ormas atau LSM tersebut yang rencana akan digelontorkan dana dari kontraktor belum ada kepastian mana saja, begitupun Kepala Desa Cijolang Deden Zaenal Mutaqin yang enggan dikaitkan menjadi koordinator untuk kelima ormas/LSM tersebut.

“Kalau itu, sejak awal saya tidak mau terlibat masalah itu, silahkan itu urusah PT. Elgindo dengan ormas-ormas yang lima tersebut, karena saya juga tidak mengetahui ormas yang lima itu ormas apa saja, seperti apa teknisnya, jadi untuk masalah itu silahkan PT. Elgindo sendiri, kita tidak mau kalau dibebani jadi fasilitator antara ormas/LSM dengan PT. Elgindo,” jelas Deden di kantornya (1/10/18).

Lebih jauh, Kades Cijolang menegaskan bahwa mendengar rencana itu waktu di GTC dan itupun saya tidak tahun apakah ormas itu nantinya akan menerima atau tidak.

Saat disinggung abtara masyarakat yang menolak dan mendukung, Deden Zaenal Mutaqin menegaskan secara umum masyarakat yang mendukung berdirinya pabrik, mereka punya pemikiran bahwa ini untuk kebaikan masyarakat Desa Cijolang, begitun yang menolak juga sama untuk kebaikan warga Cijolang.

“Kalau secara zona, Amdal kemarin pulosari yang kebanyakan menolak berada di zona 2, bukan di zona 1,” jelasnya.

Saat disinggung kekhawatiran warga dalam pembangunan pabrik dikhawatirkan merusak sumber mata air, Deden menjelaskan kalau memang itu akan ditimbun dan bukan sumber mata air sesuai analisa Amdal.

“Kemarin kitapun sampai memanggil pihak kontraktor, karena kalau memang itu dilaksanakan, kami pemerintah Desa tidak melihat warga Cijolang yang pro dan kontranya, untuk masalah ini saya terfokus apa yang menjadi hak warga masyarakat cijolang wajib terpenuhi,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan Deden, Salah satunya sumber mata air yang ada di wilayah pabrik itu yang mungkin nantinya akan ditutup, kami sampai saat ini masih mencari posisi titik-titik air yang bisa menjadi pengganti untuk air yang nanti akan ditutup oleh kontraktor (perusahaan) karena posisinya ada di dalam.

“Cuma dari kontraktor dan perusahaan sudah ada kesiapan mereka akan membuat saluran air pipanisasi karena masalahnya di sumber mata air, dan dipersilahkan ke warga untuk dibantu mencarikan sumber mata air yang bisa diambil untuk mengganti sumber mata air yang akan ditutup,” pungkasnya.

Pihak perusahaan sudah siap memberikan konpensasi, ujar Kades, anggap lah itu sebuah konpensasi dari kontraktor terkait pifanisasi untuk warga RW 8, 7 dan RW 6 termasuk Pulosari bawahnya.

“Sumber mata air itu tidak akan dipake perusahaan, tapi kemungkinan akan tertimbun, karena menurut pengamatan analisa dari AMDAL bahwa itu bukan sumber mata air tetapi resapan air, jadi kalau memang ini sudah rata air itu akan berkurang bahkan tidak ada,” jelasnya.

 

Laporan : Asep/Roni

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed