oleh

Rencana Pengaktipan Kereta Api di Garut Korbankan Warga “Spanduk Penolakan Hiasi Kantor DPRD?”

GARUT, KAPERNEWS.COM – Adanya rencana pengaktipan kereta api di Kabupaten Garut yang digaungkan PT. KAI mendapat penolakan dari warga sekitar, pasalnya hingga saat ini, PT KAI membiarkan masyarakat hidup dalam ketidak pastian.

Disampaikan Alimudin (41) salah satu warga yang tinggal di seputaran rel menjelaskan kalau sampai saat ini masyarakat bantaran rel gelisah.

“Sampai saat ini masyarakat bantaran rel Garut masih menunggu penjelasan resmi dari pemerintah dan pihak PT. KAI. Kegelisahan masyarakat semakin menjadi-jadi manakala informasi valid belum didapatkan, Pemerintah dan PT. KAI seakan membiarkan masyarakat rel hidup dalam ketidakpastian,” kata Alimudin melalui sambungan whatsaap kepada kapernews.com.

Menurutnya, masyarakat bantaran rel masih berharap proses reaktivasi tidak jadi dilaksanakan, seharusnya pemerintah dan PT. KAI melibatkan warga masyarakat terdampak. Sebab, merekalah yang akan jadi korban kebijakan, meski dengan alasan atas nama pembangunan.

“Ada dampak bencana sosial jika penggusuran dilakukan tanpa memperhitungkan ekses berupa hilangnya sumber mata pencaharian, juga psikologis dan masa depan masyarakat terdampak,” jelas Alimudin.

Ketua Forum Masyarakat Rel pun mengancam, jika tidak ada kejelasan dari Pemerintah dan PT KAI, mulai besok, masyarakat akan menyebar spanduk-spanduk penolakan reaktivasi sampai batas waktu yang tak ditentukan, tegas Alimudin.

Lanjutnya, masyarakat meminta perhatian Bupati Garut dan DPRD untuk memperjuangkan nasib mereka ke depan.

Selama ini, kata Alimudin, dalam pertemuan di lingkungan, ada warga bantaran rel yang mengeluh mahalnya harga sewa, karena selama ini warga bukan menumpang secara Cuma-Cuma, namun membayar sewa kepada PT. KAI, bahkan ada warga yang mempertanyakan mahalnya harga sewa yang diberlakukan PT. KAI, bahkan warga bantaran rel pun mengancam akan melakukan aksi yang melibatkan masa besar bila tuntutannya tidak dipenuhi.

“Jika tuntutan tak dipenuhi, masyarakat bantaran rel akan melakukan aksi yang melibatkan massa yang besar yang merupakan bagian dari perjuangan melawan ketidakadilan,” tutup Alimudin (ketua Forum Masyarakat Rel Garut).

 

Laporan : Asep

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed