oleh

Pengusaha Rumah Makan ini Diduga Lepas Tanggungjawab Atas Ganguan Ketertiban

GARUT, KAPERNEWS- Sebuah aktivitas penggalian tanah di Desa Galeuh Pakuan yang berbatasan dengan Kampung Cikelepu RW. 07 Desa Dunguswiru Kecamatan Limbangan milik seorang pengusaha rumah makan menimbulkan keresahan warga sekitar, mengingat aktivitas tersebut menimbulkan kebisingan dan dikala hujan air dan lumpur dari lokasi mengalir deras kepermukiman warga. Senin, 14/10

Warga Kampung Cikelepu keluhkan proyek penggalian tanah yang berada di Desa Galeuh Pakuwon.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sekdes Duguswiru Ayi rohimat bahwa telah ada aduan dari masyarakat ke desa dari warga RW 7 dan ketua pemuda setempat .

“Masyarakat mengeluhkan penggalian tersebut, ketika hujan air dan lumpur tanah masuk ke pemukiman warga dan aktifitas di malam hari menimbukan kebisingan,” tutrnya.

Menurut keterangan dari Kasi Trantrib kecamatan Limbangan R Gumilar keluhan tersebut Minggu lalu telah di tindak lanjuti dan langsung menutup aktivitas penggalian, namun selang beberapa hari tanpa kompirmasi dan kordinasi kegiatan penggalian dan pengerukan kembali beroprasi.

” Kami Muspika telah menindak lanjuti keluhan masyarakat dengan langsung turun ke lokasi untuk memberhentikan aktivitas penggalian dan pengerukan,” ujarnya.

Gumilar juga menambahkan hari Senin saya mendapatkan lapororan bahawa kegiatan tersebut kembali beroprasikembali kembali tanpa ada koordinasi apapun baik itu terhadap kecamatan maupun pemerintah desa setempat, saat saya hubungi via telepon yang menerima seorang perempuan dan ia mengatakan sang pemilik sedang tidak ada dirumah.

” Hari senin saya langsung terjun kelokasi dan benar dilokasi saya mendapati satu alat berat yang sesdang beroprasi dan dua dam truk, sayang sampai saat ini pemik tidak ada kordinasi dan susah dihubungi,” pungkasnya.

Abe mandor proyek penggalian yang di temui di lokasai menyebutkan dirinya hanya menjalankan tugas dari bosnya untuk mengawasi penggalian dan pengerukan tanah.

“Kami hanya di suruh oleh bos yang merupakan salahsatu pemilik rumah makan yang berada di limbangan, untuk meneruskan pekerjaan yang ada,” ujarnya.

Ketika akan dikompirmasi kepada pemiliknya, Abe sang mandor menyebutkan bahwa sang bos sedang tidak ada karena ada acara keluar kota.

Laporan: RONI/ BHEGIN

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed