oleh

Orang Tua Caleg Ini Diduga Aniaya Siswa SMP di Cibatu Garut!?, Ini Penjelasannya…

GARUT, KAPERNEWS.COM – Kekerasan terhadap pelajar kembali terjadi di SMP Islam Darul Mu’minin Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut. Oknum kepala sekolah tersebut diduga menarik lalu membanting anak didiknya ke pintu hingga benjol dan lecet.

Orang tua korban mengatakan dirinya ingat terus sama anaknya yang bernama Fajar, akhirnya datang ke SMP Islam Darul Mu’minin. Setelah datang kesekolah yang kebetulan ada tempat pemondokannya, saya kaget melihat anak saya Fajar.

“Saya sempat bertanya kenapa nak, Fajar menjawab semaleman tidak tidur karena sakit, dan ingin pulang,” kata Fitri Sugianti beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, sang ibu menjelaskan kronologis kejadian tersebut, awalnya, kata Fajar pas jam 10 siang ada pak dadang ke kobong, dan disuruh bangun, meskipun sudah bilang kalau fajar sedang sakit, malah digusur (ditarik) hingga ke pintu keluar dan dagorken (dibenturkan) ke pintu hingga menyenol (lebam), pundaknya lecet. Jelas Fitri Sugianti.

Waktu itu ada bu Ilham juga dan saya bilang tidak suka kalau anak saya diginiin, karena anak saya lagi sakit, bahkan setelah saya pulang dan membawa ke puskesmas, datang pak Asep Ian bilang kalau pak Dadang mah memang gitu, tapi ini bukan sekali ini saja, Fajar juga bilang sudah tiga kali kejadian begini, jelas dia.

“Saya tidak terimanya karena anak saya lagi sakit terus diperlakukan begitu,” ucapnya geram.

Bahkan saat Fajar dibawa ke Puskesmas juga ada yang nanya kenapa pajar, saya jelaskan oleh bapak ditarik dan dilemparin ke pintu.

Ditempat terpisah, Drs. H Dadang selaku Kepala Sekolah membantah telah menarik dan membenturkan Farid ke pintu, dirinya hanya membangunkan, namun karena susah bangunnya akhirmnya disiram air sedikit dan dibawa keluar.

“Riwayatnya jam 9 ketika mengintrol guru yang tidak masuk dan siswa yang tidak masuk dan kedapatan Fajar tidak masuk dan tidur di asrama sekolah, karena dibangunkan tidak bangun akhirnya diemrat pake air, yang sebelumnya juga sudah di emrat. Karena tidak bangun akhirnya dibawa keluar dan diemrat (siram) lagi pake air,” bebernya.

Tidak ada penganiayaan, itu hanya mungkin terkena kusen atau tiang, bukan dianiaya, ditanyakan saja kepada Fajar.

Saat ditanyakan bahwa ada lecet di leher dan sedikit benjol di jidatnya, Dadang menyebutkan itu mungkin kena kusen waktu ditarik keluar, karena tidak bangun ya ditarik keluar karena sekolah masuknya jam 7, sedangkan waktu itu jam 9.30, adapun kejadiannya tanggal 16 Oktober 2018.

Diakui Dadang, membangunkan dengan cara menarik memang tidak elok bagi seorang pendidik.

“Memang sudah islah dengan pihak keluarga dan sudah menandatangani surat pernyataannya,” pungkas Dadang di kantor Desa Karyamukti, Cibatu, selasa (23/10/18).

Diketahui, Drs. H. Dadang datang ke Desa bersama putranya Aceng Fuad yang mana saat ini akan mencalonkan diri menjadi wakil rakyat dari salah satu partai.

 

Laporan : Asep

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed