oleh

Kunjungan Presiden Jokowi ke Garut Dibiayai BUMN?, Ini Penjelasan Menteri Desa

GARUT, KAPERNEWS.COM – Serangkaian kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo atau lebih dikenal Jokowi memerlukan waktu hingga dua hari, kepadatan kunjungan kerjanya bertepatan dengan pelantikan Dirjen dari Kementerian Desa. Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengkritik karena Bni ikut memfasilitasi kunjungan tersebut.

Said Didu menilai, BNI sebagai BUMN harusnya tak boleh menanggung biaya kunjungan Presiden pada acara yang bukan diselenggarakan oleh BNI sendiri.

poto : lampiran surat kemdes PDTT

Said Didu mengetahui langkah BNI yang ikut mensponsori kunjungan Presiden ini berdasarkan surat yang dikirim Kementerian Desa kepada Bupati Garut, bahkan pantauan media, surat tersebut beredar di whatsapp.

Salinan surat itu diunggah Said Didu di akun Twitter miliknya. Dalam poin keempat surat tersebut dijelaskan bahwa selain Kemendes, BNI 46 turut memfasilitasi acara itu.

“Lihat surat ini, Kementerian desa pun ‘meminta’ BUMN @BNI menanggung kunjungan Presiden yg sepertinya kegiatan tsb bukan acara @BNI. Dana BUMN tdk boleh digunakan utk hal2 seperti ini. Ayo mari kita awasi “sponsor” BUMN yg melanggar aturan,” kicau Said lewat akun twitternya, @saididu.

Dilansir dari kompas.com, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo membenarkan adanya surat tersebut. Ia juga mengakui bahwa BNI ikut memfasilitasi acara sosialisasi dana desa yang dihadiri Jokowi.

Acara itu digelar di Art Center Tarogong Kidul, Garut, Sabtu (19/1/2019). Eko menjelaskan, BNI dan Kementerian Desa memang memiliki kerja sama. Kementerian Desa memfasilitasi BUMDes menjadi Agen46-nya BNI. Sehingga BUMDes bisa menjadi cabangnya BNI.

Menurut dia, hal ini menguntungkan BNI karena BNI tidak perlu membangun kantor tapi bisa di BUMDes.

Masyarakat juga diuntungkan karena tidak perlu memerlukan biaya mahal untuk ke bank karena di desanya sudah ada. BUMDes juga bisa mendapat penghasilan tambahan.

“Jadi dalam kerja sama tersebut kalau dalam sosialisasi, perusahaan sharing snack atau sewa peralatan untuk presentasi sih, menurut saya wajar-wajar saja ya,” kata Eko.

Oleh karena itu, Eko menilai tak masalah langkah BNI yang ikut memfasilitasi acara dana desa yang dihadiri Presiden Jokowi. “Justru menjadi tidak wajar kalau mereka ikut presentasi, tapi mereka tidak sharing apa-apa,” kata dia.

 

Laporan : Oki/Red

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed