oleh

MI Al-badar Jabon Cidahu Diduga Lakukan Pungli

-Hot News, Peristiwa-3.320 views

SUKABUMI, KAPERNEWS – Dugaan pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oknum sekolah kerap kali membuat resah orang tua murid, namun praktek tersebut terus berjalan seakan mendapat perlindungan dan tidak pernah mendapat teguran dari pihak terkait.

Seperti yang terjadi di salah satu sekolah Swasta Madrasah Ibtidaiyah (MI Al-badar) yang berlokasi di Kampung Jabon, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Di sekolah tersebut terdapat beberapa dugaan pungutan dengan mengatasnamakan hasil rapat Komite wali murid, mulai dari pungutan biaya sampul Raport sebesar 50 Ribu Rupiah, Iuran biaya kenaikan kelas 120 Ribu, hingga Iuran Pramuka, pengadaan Seragam Olahraga dan lain sebagainya.

“Di sekolah tersebut selalu ada saja pungutan mulai dari biaya sampul Raport, LKS, Iuran Pramuka biaya kenaikan sekolah dan lain sebagainya dengan alasan hasil rapat,” ungkap orang tua siswa yang enggan di sebutkan namanya. Senin (20/05/2019)

Selanjutnya kata dia, setau dirinya hal tersebut masuk kategori Pungli sesuai Peraturan Presiden Nomer 87 tahun 2016.

“Kalau menurut saya itu jelas Pungli masuknya karena sekolah tersebut meskipun swasta mendapat dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Artinya biayanya sudah ditanggung oleh pemerintah,” ketusnya.

Oleh sebab itu, oknum gurunya tidak usah menakut nakuti murid yang belum membayar Iuran tidak boleh ikut Ulangan Semester, karena menurut dia, masyarakat sekarang sudah pinter bahwa sekolah itu gratis sudah dianggarkan oleh pemerintah.

“Dan saya berharap dugaan Pungli ini bisa ditindak tegas Tim Saber Pungli yang sudah dibentuk oleh pemerintah dan pihak terkait,” tegasnya.

Ditempat terpisah Ketua Aktivis Lembaga analisa dan Transfaransi Anggran Sukabumi (LATAS) menyampaikan, bahwa kalau mengenai iuran kenaikan kelas itu balik lagi ke warga sekolah. Akan tetapi kalau dikaitkan dengan masalah ulangan yang sudah ada anggaranya itu harus di tindak tegas.

“Janganlah memeberatkan lagi masyarakat untuk biaya pendidikan apalagi sampai menakuti anak didiknya, karena kita ketahui bersama mengenai anggaran sekolah pemerintah sudah mengkover itu semua,” jelasnya.

Sementara Kepala Sekolah MI Al-badar, Subhan mengakui bahwa, pihaknya memang meminta berbagai pungutan dari para siswa bahkan menurut dia, pungutan tersebut bukan kali ini saja tetapi tahun-tahun sebelumnya juga dia melakukan hal yang sama.

“Benar saya mengakui sering meminta berbagai pungutan kepada siswa,” jawabnya.

Reporter : Abdul Gani

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed