JAKARTA, KAPERNEWS.COM – Tim Siber Polri melakukan
pengembangan kasus penyebaran kabar bohong atau hoaks mengenai KPU yang
servernya disebut sudah diatur untuk memenangkan kubu Capres Petahana Jokowi.
Hasilnya, polisi menangkap kreator hoaks tersebut seorang pria berinisial WN di
daerah Boyolali, Solo, Jawa Tengah pada 11 Juni 2019 pukul 21.45 WIB.
Hal tersebut dikatakan Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana
Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul.
Ricky menyebut, WN dalam video hoaksnya menyebut KPU hanya
melakukan duplikasi data. Selain itu, WN dicurigai bagian tim IT salah satu
paslon.
“Saudara WN ini juga bagian dari tim IT salah satu
paslon. Saat itu, saudara WN menyampaikan bahwa KPU saat itu hanya mengekor,
banyak duplikasi data,” ujar Ricky di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin
(17/6/2019)
Ricky menduga WN membuat sekaligus menyebarkan hoaks dengan
tujuan agar mendapatkan pengakuan dari tim IT tersebut. WN, dikatakan Ricky
menganggap kredibilitasnya akan meningkat dan diangkat menjadi tenaga ahli
komputer.
“Motifnya itu supaya yang bersangkutan mendapat
pengakuan dan kredibilitasnya menjadi tenaga ahli komputer, dia ingin ada
pengakuan,” kata Ricky.
Selain itu, WN juga bergelar magister ilmu komputer dari
salah satu perguruan tinggi. Karena gelarnya itu, Ricky mengatakan WN berani
melakukan pemaparan hoaks dalam videonya.
“Kemampuannya di bidang IT sudah ada pengakuannya
karena punya gelar magister komputer. Mungkin atas dasar itu yang bersangkutan
diundang memberikan ceramah soal itu,” tutur Ricky.
Saat ini, pihak kepolisian menyita kartu ATM miliknya untuk
barang bukti dan akan diperiksa aliran dana yang masuk dari pihak lain.
“Buktinya adalah ATM itu, kami sedang meminta print out
apa ada aliran dana,” pungkas Ricky. (Edo)
Komentar