oleh

BEM IAID Ciamis Gelar Halal Bihalal “Bila Kita Tida Cukup Keilmuan, Pakailah Adab”

CIAMIS,
KAPERNEWS.COM – Bada Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Darusalam (IAID) Ciamis menyelenggarakan
halal bihalal guna merajut kebangsaan dalam menjalin harmonisasi ukhuwah umat. Dalam
acara tersebut, turut hadir Kepala Kesbangpol dan perwakilan dari Polres
Ciamis.

Acara yang, digagas  BEM IAID Ciamis dan Lembaga Pengkajian
& Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah
aktivis mahasiswa Ciamis, aktivis kepemudaan dan pembicara lainnya. 

Kepala Kesbangpol Ciamis, Drs. H. Andang Firman, T.MT mengajak
untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan sesuai profesi dan kapasitas kita
masing-masing, dan mendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan pembukaan
UUD 45.

“Tujuan pembangunan nasional telah ada pada pembukaan UUD 1945,
dan Pancasila merupakan karakter bangsa kita, didalamnya meliputi karakter
universal dan karakter kebangsaan,” ujarnya.

Selain Kepala Kesbangpol, AKP Roesdiana pun hadir mewakili
Kapolres Ciamis. Menurutnya persaudaraan diantara sesama anak bangsa jangan
sampai terpecah hanya karena beda kubu atau beda pilihan dalam pilpres yang
baru lalu. 

“Dengan halal bihalal kita beeharap semua kembali bersatu,
karena NKRI lebih penting diatas segalanya. Semoga rekonsiliasi di Indonesia
khusunya di Ciamis, dapat segera terwujud,”, katanya.

Hal senada disampaikan wakil  Rektor IAID bidang SDM, Ahmad
Nabil Atoilah S.TH., M.Hum, mari kita kaji kembali kebangsaan kita
agar kita tidak kehilangan jati diri.

“Jika kita tidak memiliki kapasitas yang cukup dalam keilmuan
kita, maka pakailah adab dalam menyikapi persoalan termasuk dalam menyikapi
polemik hasil pilpres 2019 ini”, katanya.

Semenatar, Dekan Fakultas Syariah biro kemahasiswaan IAID yang
juga pakar sosiologi komunikasi, Dr. Sumadi, M.Ag yang hadir sebagai pembicara
pada acara tersebut menuturkan, bahwa perkembangan jaman tidak bisa
dihindari,  kita harus menyiapkan strategi untuk menghadapinya.

“Nilai-nilai budaya kita banyak yang sebetulnya dapat menjadi
solusi atas persoalan-persoalan bangsa kita. Pelajaran kebhinekaan ada baiknya
dikenalkan sejak dini,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Budayawan Nurhadi menyebutkan 
konsep peneguhan kebangsaan dapat dilakukan melalui upaya tindakan penanaman sikap
berbuat baik semata karena Allah, memberikan yang terbaik untuk orang lain,
hindari sikap egois, anarkis individualis (antipati sosial) dan percayakan
bahwa orang lain juga bisa.

“Empat kiiat merajut Ukhuwah umat, pertama adalah dengan harmonisasi
kebangsaan melalui tawasuth, tawazun, tasamuh. Kedua dengan dinamisasi umat
melalui kearifan umat, ketegasan pejabat, kelembutan ulama. Ketiga dengan ritmisasi
masalah umat dengan upaya  menghindari kesenjangan sosial, hidup dalam
kebersamaan,  dan menghargai orang lain. Keempat dengan melodisasi tatanan
umat melalui ikhtiar,” jelasnya

Ingat, ujarnya, bahwa kita dijadikan khalifah oleh Allah di muka
bumi, ikhlas dan syukuri bahwa kita adalah makhluk yang paling indah daripada
makhluk lain serta Inspiratif dan optimalisasi SDM kita untuk menjaga kelestarian
alam sekitar dengan khasanah keilmuan yang maksimal, tutupnya.

Sementara Preaiden BEM IAID, Ilham Nur Suryana, mengatakan bahwa
halal bihalal ini dimaksudkan untuk mempertegas koridor mahasiswa di poros
tengah untuk merajut harmonisasi ukhuwah wathoniah kita dalam porsi akademis. 

“Dengan berbekalkan Adab/Etika dan pengelolaan ilmu
pengetahuan, untuk mencegah hal-hal negatif yang berpotensi merusak nilai-nilai
kebangsaan NKRI kita.”, katanya. (Humas BEM IAID./Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed