BLORA, KAPERNEWS.COM – Berawal dari hobi memelihara ayam, Feriga Putra Bagashuta (24) atau yang akrab dipanggil Riga berkembang menjadi peternak ayam sekaligus sebagai pemborong konstruksi kandang close ayam pedaging.
“Awalnya hanya suplay ayam ke pasar, lanjut ke restoran dan hotel di beberapa kota besar,” kata Riga.
Menjadi suplayer ayam bukan tanpa hambatan, jatuh bangun sudah pernah dialami hingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Dan dari jatuh bangun yang dialaminya, Riga makin paham akan kendala peternak ayam dan menjafikannya sebagai sebuah peluang untuk melebarkan usaha.
“Harga pakan ternak yang cukup mahal untuk mencapai bobot ayam ideal, disebabkan kurang efisiensinya pemberian pakan dan biasanya karena suhu kandang yang kurang terjaga,” lanjut Riga.
Lebih lanjut Riga memaparkan hasil pengalamannya, bahwa untuk menjaga suhu kandang stabil, kandang harus presisi sesuai kebutuhan ayam.
Berdasar pengalamannya pula, Riga menggeluti pekerjaan konstruksi kandang close rangka besi lengkap dengan perlengkapan peternak di samping tetap menjadi peternak ayam pedaging.
“Karena saya pelaku (peternak ayam, red), saya tahu kebutuhan peternak. Hal itulah yang menyebab borongan pembuatan kandang rangka besi terbilang murah, kisaran tiga ratus juta rupiah” pungkasnya.
(Eko Arifianto)
Komentar