oleh

Kemendikbud Siapkan BOS Afirmasi dan Kinerja Rp. 4,35 Triliun

JAKARTA, KAPERNEWS.COM
– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) mengembangkan program digitalisasi
sekolah dalam rangka persiapan memasuki era revolusi industri 4.0.

Alokasi dana
pengembangan program tersebut disiapkan melalui dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang berupa BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Dibandingkan tahun
sebelumnya, ada perbedaan pengalokasian dana BOS mulai tahun 2019.

Selain alokasi dana BOS reguler, pada tahun ini juga disediakan dana BOS Afirmasi untuk mendukung operasional rutin dan mengakselerasi pembelajaran bagi sekolah yang berada di daerah tertinggal dan sangat tertinggal. Selain itu, ada juga dana BOS Kinerja yang dialokasikan untuk sekolah yang dinilai memiliki kinerja baik dalam penyelenggaraan layanan pendidikan.

Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk kedua jenis BOS tersebut yaitu Rp 4,35 triliun. Rinciannya terdiri dari BOS Afirmasi sebesar Rp 2,85 triliun, sedangkan BOS Kinerja sebanyak Rp 1,50 triliun.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu tantangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah akses pendidikan di daerah pinggiran, pendidikan karakter, dan perkembangan teknologi yang harus diimbangi keahlian dan kemampuan.

“Oleh karena
itu, untuk mempercepat dan meningkatkan akses yang belum merata, kita akan
bangun mulai dari pinggiran dulu melalui digitalisasi sekolah,” ucap Muhadjir
Effendy melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/9/2019).

Menurut rencana, program Digitalisasi Sekolah akan direalisasikan untuk 30.227 sekolah melalui BOS Afirmasi dan 6.004 sekolah melalui BOS Kinerja pada tahun ini. Melalui program tersebut, pemerintah akan memberikan sarana pembelajaran di sekolah berupa tablet kepada 1.753.000 siswa kelas 6, 7, dan 10 di seluruh Indonesia, khususnya sekolah yang berada di pinggiran.

Mendikbud mengungkapkan, pihaknya berusaha akan memperbanyak pemberian sarana itu tahun depan, bahkan kalau bisa 10 kali lipat.

Dananya akan
diambil bukan hanya dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja sehingga digitalisasi
sekolah bisa berjalan secepat mungkin. Dia juga memaparkan salah satu fasilitas
digitalisasi yang dikembangkan oleh Kemendikbud, yaitu Rumah Belajar. Fasilitas
ini diberikan secara gratis sehingga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah masing-masing.

“Gurunya kami latih, tapi ini kan sangat terbuka. Kami arahkan mereka untuk mengakses Rumah Belajar. Tetapi kalau ada yang ingin berlangganan platform-platform digital yang berbayar, silakan asal tidak melanggar aturan,” imbuh Muhadjir.

Kemendikbud pun telah melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah untuk memastikan penggunaan sarana pembelajaran yang diberikan dapat berfungsi dengan baik, seperti jaringan internet dan listrik. Sebagai contoh, untuk jaringan internet dilakukan koordinasi dengan Kemenkominfo, sedangkan untuk energi listrik dengan Kementerian ESDM. (kmps/Edo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed