oleh

Paparkan Penyebab Banjir Di Pati, Bupati Dibully

PATI, KAPERNEWS.COM – Sungguh tragis nasib yang dialami Bupati Pati, karena paparannya kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Pati Jawa Tengah pada Jumat tanggal 15 November 2019 lalu yang terkesan lepas tangan, akhirnya banyak dibully oleh warganet.

Paparan sebanyak 13 paragraf pendek yang diunggah di akun halaman facebook Humas Setda Kabupaten Pati www.facebook.com/humassetdakabpati/ pada 15 November 2019 tersebut kini telah mendapat 109 komentar dan sebanyak 8 kali dibagikan.

Salah satunya adalah dari akun Herno Joyo, seorang warga Desa Jimbaran Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

“Pertama, menanggapi sampah. Jika betul sampah satu penyebabnya, lebih seringlah sosialisasi atau buat semacam Perdes (Peraturan Desa) Sampah di desa masing-masing. Kedua, gundulnya (pegunungan, red) Kendeng disebabkan pembalakan. Pertanyaanku, apakah Bupati tidak punya kewenangan untuk menghentikan itu?” kata Herno (44) melalui akun facebooknya.

Saat dikonfirmasi oleh Kapernews.com, Herno mengungkapkan bahwa dirinya menduga Bupati Haryanto dan Pemkab Pati sengaja melakukan pembiaran biar pegunungan Kendeng terlihat tandus.

“Saya menduga, bupati lebih suka jika bencana selalu ada, mungkin karena anggaran dari BNPB bisa cair,” ucap Herno, Selasa (26/11/2019).

Para warganet juga mengkritisi kinerja para aparat penegak hukum yang ada atas paparan yang diunggah oleh Humas Setda Kabupaten Pati, di mana Bupati Pati Haryanto juga menyampaikan terdapat banyak aktivitas penambangan liar di pegunungan yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Sukolilo, Kayen, Tambakromo.

“Dalam paparannya Bupati juga menyebut adanya penambang liar. Bupati juga tahu, tapi kenapa diam? Lalu bagaimana tindakan aparat penegak hukum seperti Satpol PP dan kepolisian seperti Polda Jawa Tengah dan Polres Pati?” tukas Herno Joyo mempertanyakan.

Hal tersebut juga mendapat sorotan dari akun bernama Imam Rosyidi yang mengatakan bahwa logika yang dibangun Bupati dalam paparannya tersebut cukup menggelikan.

“Logikanya lucu. Mengatakan dengan sadar bahwa tambang-tambang liar berdampak buruk buat lingkungan pegunungan Kendeng, tapi kok malah muni (bilang, red) pabrik semen gak ngerusak lingkungan. Lha pabrik semen kuwi tambang. Mega-mega besar malahan. Logika macemmm opo ngono kuwi (Logika macam apa kayak itu, red),” ketiknya.

Menanggapi unggahan paparan Bupati, salah seorang warganet berakun Kunarso Gondrong juga turut mengomentari dan meminta supaya Bupati terjun langsung tidak hanya duduk di kantor.

“Kalau bupati yang tegas, jangan omong doang, Pak, buktikan dan ditindaklanjuti terjun langsung di lapangan seperti Bupati Medan dan juga Lumajang. Tidak hanya duduk di kantor,” tulis akun Kunarso Gondrong.

Selain akun-akun di atas, banyak juga akun-akun lain yang turut menanggapi dengan kritis paparan Bupati Pati di halaman Humas Kabupaten Pati yang dalam tampilan depannya terdapat foto Bupati H. Haryanto SH, MM, M.Si dan Wabup H Saiful Arifin dan bertuliskan Pati Pro Investasi, di antaranya adalah akun bernama Ari Saputra Utama, Azis Wisanggeni, Lilik Suryati, Zae Nuri Muhammad, Handy HoGie Siswanto, Kledong Galak, Pak Wondo, Cholil, Apong Curug, Eko Kakpri, Yoso Juwana, Nur Bakti, Cantika Nina Farandita, Pri Mogei, Muntoha Muntoha, Salaf Jawi, Agus Wahyu, Andrew Hamzah, Wibawa Jarot, Luthvian Novi Kurniawan, Eko Setiawan Almachzumi, Angga Mustari, Kanjeng Wali, Cak Aris, Wayos dan Kumaidi Alduhgusti.

Beberapa komentar ditanggapi oleh admin akun Humas Setda Kabupaten Pati, namun ketika ketika warganet menanyakan apakah Bupati dan Pemkab Pati akan membiarkan penambang liar yang ada, pihak admin akun Humas Setda Kabupaten Pati tidak menanggapi. (Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed