oleh

Minta Do’a Restu Sesepuh, Bacabup Blora Sri Enik Kunjungi Wong Samin

BLORA, KAPERNEWS.COM – Masih terus menjaring aspirasi dan meminta do’a restu, bakal calon bupati (Bacabup) Blora dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sri Enik, berkunjung ke tokoh-tokoh pengikut ajaran Samin di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2020). Hingga matahari terbenam, bersama suami dan para sukarelawannya, Sri Enik masih tampak berada di seputaran Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora dan Desa Klopodhuwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

“Iya, memang kita di setiap akhir pekan terus meluangkan waktu untuk bersilaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat, Mas. Hari ini kita berkunjung ke beberapa tokoh sedulur Sikep di Kabupaten Blora,” kata Sri Enik yang akrab disapa Mbak Enik kepada Kapernews.com, Sabtu (11/1/2020).

Menurut Sri Enik, dalam perbincangan bersama para tokoh di Jepangrejo dan Klopodhuwur diperoleh gambaran tentang perlunya menjaga kerukunan antar saudara.

“Samin niku sami-sami, artine podho-podho, yo maksudte iku sami-sami anak putu Adam. Podho-podho anak Adam nyelukke “lur artine “sedulur” (Samin itu artinya sama-sama, artinya sama-sama anak cucu Adam. Sama-sama anak Adam memanggilnya “lur” artinya “saudara”),” kata Mbah Pardji sesepuh sedulur Sikep Dukuh Jasem Desa, Jepangrejo, Kecamatan Blora, Sabtu (11/1/2020) dalam bahasa Jawa.

Tidak hanya sesepuh sedulur Sikep Jasem Jepangrejo, berbuat baik dengan siapa saja juga disarankan oleh sesepuh Sikep dari Wotrangkul Klopodhuwur.

“Kabeh uwong iku dulure. Wong kono-kono iku yo dulure. Ojo maneh uwong, kewan yo dulure. Lha sandang pangan yo dulure, sedulur sandhang pangan (Semua orang itu saudaranya. Orang yang tinggal di sana-sana itu ya saudaranya. Jangankan kok manusia, hewan saja ya saudara. Lha sandang dan pangan juga saudaranya, namanya saudara sandang pangan),” kata Mbah Jari, sesepuh Dukuh Wotrangkul, Desa Klopodhuwur.

Menurut Mbah Jari, karena proses mendapat wahyu itu tidak mudah, sehingga harus dipersiapkan terlebih dahulu.

“Cara mlaku-sak mlaku sing ati-ati. Jawabe sak sagete sampeyan, sing penting niate tenanan. Ampun gampang kenging hawa nepsu. Soale wahyu ora gelem manggon ning ati panas (Seumpama berjalan yang hati-hati. Rapalnya sebisanya Anda, yang penting niatnya beneran. Jangan mudah terkena hawa nafsu. Soalnya wahyu itu tidak mau bertempat di hati yang panas),” ujarnya.

Tidak hanya Mbah Pardji di Dukuh Jasem Desa Jepangrejo dan Mbah Jari di Dukuh Wotrangkul, Sri Enik juga menyempatkan diri berkunjung ke pengikut ajaran Samin bernama Mbah Lasiyo yang tinggal di Karangpace Desa Klopodhuwur.

“Winganane nggih kulo mikir, niki gambare sinten. Iki omahe Blora kene opo endi (Kemarin ya saya sempat berfikir, ini gambarnya siapa. Ini rumahnya Blora sini apa mana),” ungkap Mbah Lasiyo di tempat kediamannya di Karangpace, Desa Klopodhuwur, Kecamatan Banjarejo ketika melihat rontek sosialisasi bacabup Sri Enik yang terpampang di depan lorong masuk rumahnya.

Menurut Mbah Lasiyo, ibarat seseorang berjalan itu rintangan dan godaan di jalan itu banyak sekali, bila seseorang akan mendapat wahyu harus melampaui hal tersebut.

“Kedah purun nglakoni sabar nerimo. Nek iso nglakoni iku luhur wekasane (Harus mau menjalankan sabar dan menerima apa adanya. Bila bisa menjalani hal itu akan sampai pada keluhuran),” terang sesepuh sedulur Sikep Wotrangkul.

Ketika Kapernews.com mencoba konfirmasi terkait dengan seberapa besar prosentase rekomendasi dari partai jatuh ke dirinya, Enik merasa yakin akan mendapatkannya.

“Kalau saya yakin mendapat rekomendasi, sehingga saya terus blusukan. Jadi srawung (silaturahmi, red) dengan sedulur musti diperbanyak, tidak harus menunggu nanti,” pungkasnya.

(Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed