oleh

Anggota DPRD Pasangkayu Soroti Perawatan Jalan Sukarno Pasangkayu 

Pasangkayu, Kapernews.com – Perawatan Jalan Sukarno di kota Pasangkayu, Sulawesi Barat sepanjang 2 KM menuai sorotan. Jalan ini hampir tiap tahun diperbaiki.

Penyebabnya beragam, salah satunya faktor genangan air akibat drainase (kanal) tidak berfungsi maksimal. Selain itu, mutu pekerjaan juga dianggap buruk.

Jalan ini merupakan penghubung antara Mamuju (Sulawesi Barat) dengan Palu (Sulawesi Tangah) dan daerah lainnya.

Sejumlah titik jalan yang dua jalur ini tampak berlubang dengan kedalaman sekira sepuluh sentimeter dengan diameter bervariasi dan berdebu

Selain itu, terlihat pula tumpukan material berupa tanah yang berada di pinggir jalan. Hal tersebut dikwatirkan akan mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara terutama pengguna roda dua.

Bahkan, menurut warga sekitar, pada Jumat, 31 Januari lalu, seorang pengendara motor mengalami kecelakaan di depan Cafe Djapos Pasangkayu yang diduga akibat jalan berlubang.

Nasruddin, anggota Komisi III DPRD Pasangkayu saat dikonfirmasi di ruangannya, 3 Fabruari 2020, menyayangkan soal kejadian itu.

Dia berpendapat mengenai jalan nasional tersebut, semestinya penanganannya hotmix, bukan pemeliharaan biasa yang dinilai tidak tahan.

“Mestinya penanganan jalan trans itu menggunakan hotmix, bukan pemeliharaan biasa. Karena selama ini, hasilnya perawatan kembali hancur tak lama setelah diperbaiki,” kata Nasruddin.

Ia mengusulkan, agar status jalan tersebut diserahkan ke daerah agar gampang pengawasannya. Pihaknya juga dalam waktu dekat akan mengundang Dinas PUPR Pasangkayu dalam rapat kerja.

Berdasarkan pernyataan pihak PT. Passokorang saat ditemui di base camp, Senin, 3 Februari 2020, menjelaskan, biaya perawatan jalan Trans Sulawesi ini senilai Rp9 miliar sepaket dengan pekerjaan di wilayah kecamatan Tikke Raya, kabupaten Pasangkayu.

Arham Bustaman

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed