oleh

Fingerprint Rendahkan Kehormatan Kepala Sekolah di Garut? Ihin : Guru Digunduli Penghina Guru Dibiarkan, Tak Etis

GARUT, KAPERNEWS.COM – Beredarnya video oknum pengusaha bernada kasar dan melontarkan kata kotor di grup Whatsaapp menjadi viral di grup grup Whatsaapp.

Diketahui,  kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu, 22 Februari 2020 di halaman kantor UPT Pendidiikan Kecamatan Kadungora. Informasi yang berhasil dihimpun kapernews.com, pada saat itu akan diselenggarakan rapat dan dihadiri oleh para Kepala Sekolah Dasar (SD).

“Waktu itu ada undangan rapat dari UPT melalui mulut kemulut dan kalau tidak salah ada di whatsaap grup juga,” kata salah satu guru yang meminta identitasnya dirahasiahkan, Rabu (26/2/2020) melalui pesan whatsaap kepada kapernews.com.

Bahkan sudah dibuatkan berita acara, lanjut Mr X, dalam berita acara itu dimediasi oleh ketua PGRI Kecamatan Kadungora, namun belum tahun langkah selanjutnya apa.

“Kalau sayamah hanya orang bawah pak, gak berani bicara, biar yang diatas saja yang mengurus lebih pastinya,” tutup Mr X.

Terpisah, salah satu aktivis Garut, Ihin menyayangkan ini bisa terjadi. Apalagi menurut informasi perusahaan itu dari Cirebon.

“Ini tidak bisa dibiarkan dan jangan tinggal diam, apalagi oknum pengusaha itu katanya sampai berbicara kotor, kasar dan menggebrak meja saat di aula UPT Pendidikan Kadungora, itu sudah tindakan criminal,” terang ihin bergerak (sapaan akrabnya).

Menurutnya, tidak mungkin jauh-jauh dari Cirebon bisa menawarkan Fingerprint di Garut (Kadungora) kalau tidak ada yang membawannya, tadi sempat kami dialog di Group WA, dan menurut dari salah satu Dewan Pendidikan, tentunya ada oknum PNS yang membawanya, tapi tentu ini menjadi tugas dari Penegak Hukum, tegasnya.

“Ini wajib dilaporkan, karena sudah menghina, merendahkan kehormatan sekolah di Kabupaten Garut seolah tidak memiliki harga diri, apalagi sang oknum menyebut-nyebut beberapa nama ormas dan LSM, saya yakin kalau dia anggota Ormas atau LSM, tentunya akan beretika, bukan bergaya seperti itu,” tegasnya.

Saya mendukung Pemerhati pendidikan termasuk Dinas Pendidikan, Bupati Garut untuk berkoordinasi dan melaporkan oknum tersebut serta memprosesnya sesuai hukum. Jangan seperti kejadian di jaw asana, guru digunduli penghina Guru, Kepala Sekolah dibiarkan kan tidak etis, tutup Ihin dilingkungan Pemda Garut. (Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *