oleh

Oknum Kepala Sekolah Terjaring OTT, Ihin : Penghina Guru di Garut Belum Tertangkap

TEGAL, KAPERNEWS.COM – Tim Saber Pungli Kabupaten Tegal menangkap oknum kepala sekolah dan bendahara Sekolah Dasar (SD) pada Kamis (27/2/2020) di kantor UPT Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kecamatan Balapulang.

OTT terjadi sekitar pukul 11.00 WIB yang dipimpin langsung Wakil Ketua Satgas Saber Pungli Iyus Hendayana.

Oknum yang terjaring OTT berinisial SP yang merupakan kepala sekolah yang sekaligus ketua K3S dan F merupakan bendaharanya yang juga seorang Kepala Sekolah.Dasar di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Saat tiba di Kantor UPTD Dikbud Kecamatan Balapulang, Tim Saber Pungli mendapati sejumlah Kepsek tengah menyerahkan uang kepada F untuk pembayaran papan alur penggunaan dana BOS.

“Jadi saat kita kesana, EP dan F ini tengah mengumpulkan anggotanya di Aula UPTD,” kata pembina Saber Pungli Kabupaten Tegal, Mulyadi yang juga Kepala kejaksaan Negeri Slawi.

Mulyadi menyebutkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait penggunaan dana BOS di Kecamatan Balapulang. Setelah dikembangkan ternyata informasi tersebut benar adanya.

“Dana BOS memang ada untuk pengadaan papan alur atau papan transparansi penggunaan dana BOS, tapi para kepsek tidak memesannya,” kata dia.

Menurutnya, saat OTT, ditemukan fakta tengah terjadi pembayaran papan transparansi BOS ke F. Pihaknya mengamankan uang RP 6.755.000 dan 7 kwitansi pembayaran serta 4 papan transparansi. 2 papan transparansi dengan materi berbeda dihargai Rp 965.000.

“Dugaan punglinya adalah kepsek dipaksa membeli papan itu. Kalau pun ada dalam anggaran harganya tidak sebanyak itu,” jelasnya.

Terkait kasus tersebut, pihaknya menduga kerjasama K3S dengan penyedia jasa, dengan bukti pengumpulan uang pembayaran. Harga papan pun terlalu mahal, padahal setiap papan hanya berkisar Rp 230.000.

“Ini yang akan kita usut, siapa penyedia jasanya termasuk apakah harganya segitu atau tidak,” pungkasnya.

Penghina Guru Bermodus Jual Fingerprint Secara Paksa Belum Ditangkap

Terpisah, Ihin Solihin mengapresiasi atas kinerja tim Saber Pungli Tegal yang melakukan OTT terhadap oknum Kepala Sekolah Dasar (SD).

“Kami apresiasi atas keberhasilan tim Saber Pungli, dan harus menjadi contoh bagi para Kepala Sekolah dan tim Saberpungli yang ada di Kabupaten Garut. Karena khusuisnya di Garut banyak oknum kepala sekolah yang diduga melakukan pungutan liar tapi aman-aman saja,” ucap Ihin

Di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut justru kejadiannya berbanding terbalik, dimana oknum yang mengaku dari perusahaan entah siapa yang memfasilitasinya melancarkan aksi penawaran atau menjual Fingerprint, bahkan dengan terstruktur para Kepala Sekolah diundang rapat di aula UPT Pendidikan Kadungora.

“Jadi logikanya tidak mungkin para kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Kadungora bisa berkumpul dengan alasan rapat, padahal isi dari rapat itu penawaran Fingerprint dengan secara paksa bahkan sampai keluar kata kotor menghina dan melecehkan Guru,” tegas Ihin.

Sebagai masyarakat, tolonglah hukum bisa berjalan dan tegak sebagaimana cita-cita lahirnya peraturan perundang-undangan, jangan tebang pilih kasarnya, tutup Ihin. (Panturapos/Dar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed