oleh

Satu Orang Positif Corona, Warga Garut : Kami Tidak Butuh Sosialisasi Tapi Butuh Makan

GARUT, KAPERNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan satu orang warganya yang ada di Kecamatan Wanaraja positif terinveksi Covid-19 setelah hasil tes diterima malam tadi.

Selain menimbulkan kekhawatiran warga Garut, melalui dinas dan unsur pemerintahan lainnya terus melakukan sosialisasi dan menyampaika agar diam dirumah atau social distancing untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini.

Salah satu warga menyebutkan, pejabat di Pemda Garut bisanya hanya sosialisasi, menyampaikan protokol kesehatan, bukan membawa bantuan untuk kami warga miskin.

“Sungguh ironis di Garut ada warga yang masih teriak kelaparan karena mereka tidak bisa bekerja keluar rumah dan mempunyai 3 orang anak, sedangkan pemerintah daerah hanya bisa muncul di seluruh media dan Tv yang hanya membicarakan tentang virus dan virus corona saja,” kata salah satu warga Garut dalam pesan singkat, Selasa (31/3/2020).

Baca juga :

Padahal, kata mr X, yang namanya pemimpin itu harus tau dan harus melakukan gercep ( gerak cepat) bukan hanya koar-koar tentang virus. Masyarakat sudah cukup disuguhi pemberitaan yang mensosialisasikan hidup sehat, rajin cuci tangan dan lainnya.

“Masyarakat gaperlu selalu diingatkan oleh kepala daerah atau dinas-dinas yang terkait, karena masyarakat juga sudah bosen, di tv berita corona, di media online juga corona, nah harusnya bikin gebrakan para kepala dinas dan anggota DPRD Garut sumbangkan gajinya untuk masyarakat yang ga kerja, masyarakat miskin atau kurang mampu, berikan uang itu untuk membeli sembako atau tibako (tiga bahan poko) mau beras mie atau sarden,” ucapnya dengan seraya nada kesal.

Terpisah, Bois Joker membenarkan dan mendukung terhadap apa yang disampaikan warga tersebut, karena saat ini bukan waktunya rapat dan rapat terus, tapi sudah dari kemarin-kemarin rapat terbatas itu, hingga bilang ada duit 25 Milyar lah, 27 Milyar lah. Mau 5 Trilyun pun silahkan tapi aksi nyata segera, rakyat tidak butuh untaian kata.

“Coba hitung berapa kepala dinas dan kepala UPTD di Garut, serta berapa anggota DPRD Garut, ada berapa anggotanya tinggal dikalikan saja gaji mereka berapa, serta ada Sekda ada Bupati, wakil Bupati, serta pengusaha-pengusaha Garut dana CSR-nya kan bisa di pakai untuk masyarakat Garut,” tegas Bois Joker.

Jadi, menurutnya daripada hanya himbauan saja suruh di rumah, jaga jarak serta tidak boleh berkumpul mendingan lakukan aksi nyata dengan membawa semvbako kepada warga, baru menyuruh diam dirumah akan didengarkan.

“Setelah dibahas solusinya gimana dalam rapat khusus, baru di undang media, wartawan, umumkan bahwa para ASN, kepala dinas, kepala UPTD, Dewan serta Sekda, Bupati dan wakil Bupati akan menyumbangkan gajihnya untuk masyarakat Garut yang sedang di rumah dan yang tidak melakukan usaha serta yang kurang mampu. Pemerintah Garut akan memberikan sembako atau tibako untuk masyarakat yang membutuhkan serta pemberian masker supaya tidak tertulah, itu kabar yang ditunggu warga,” bebernya.

Nah dalam pendistribusiannya, gandeng TNI-POLRI, mereka yang masuk ke kampung-kampung disiagakan petugas. Untuk Kemanusiaan intinya harus GERCEP ( Gerak Cepat ), tutupnya tegas. (Asep Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed