oleh

Wartawan Muda Pasangkayu

Opini

Nanar mataku menatap potret ini, beberapa kali malah kuseka dikedua sudutnya . Haru , Prihatin bahkan welas meretas tiba-tiba dan meremas bebas lipatan kenangan yang selama ini tersimpan bagai emas

Sejatinya,tak sekali-dua dengan mereka,bersama menantang hirarki, bahkan bila perlu menantang anarki untuk mencari jawab atas tanya rakyat, tak terbilang cemas dan rasa takut tewas setelah berkeras meretas batas rahasia pejabat yang mengangkangi kebenaran rakyat..

Bahkan sesekali kukerahkan nyali yang tak seberapa dan mengepal buku jari demi mereka ini,yang masih menyebutku kakanda hingga kini..

Namun,dari semua rekam jejak mereka tak pernah punya nilai dibenak banyak pihak, toh bahkan ujaran khalayak terkadang menyakitkan ,bahkan menuding hingga memberaikan sum-sum kepedihan..

Wartawan – wartawan muda ini, seolah tanpa beban,abai terhadap segala cerca , dari yang kelakar hingga yang vulgar…,

Wartawan – wartawan muda ini meski harus saling nombok dana buat isi tangki motor , meski tanggung rente buat segelas kopi, meski harus rela saling jemput antar,tetapi mereka tetap bekerja. Karena mereka amat mahfum bahwa tak banyak yang sanggup mengemban beban seberat mereka…

Salut…salut untuk kalian.

Suamin Rahim ( Daeng Adam )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed