oleh

Jamu Secang, Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pilang Menangkal Virus Corona

BLORA, KAPERNEWS.COM – Jumlah korban terinfeksi Covid-19 di Blora kian bertambah. Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Senin, 11 Mei 2020 pukul 10:49 WIB menyebutkan bahwa OTG: 164 orang, ODP: 37 orang, PDP: 10 orang, Rapid Test Reaktif: 50 orang dan Covid-19 Positif :9 orang. Hal yang lebih mencemaskan, vaksin dan obat penawar Covid-19 belum ditemukan. Untuk itu, masyarakat memanfaatkan empon-empon sebagai antisipasi mencegah dan menangkal virus ini.

“Memang masyarakat percaya bahwa selain aman dikonsumsi, kita meyakini bahwa secara turun-temurun empon-empon ini baik untuk kesehatan, sehingga minuman rempah ini cukup diminati saat wabah Corona seperti sekarang ini,” kata Sawarji (40), warga Dukuh Bulakan Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Senin (11/5/2020).

Baca juga :

Menurut penuturannya, dirinya bersama warga desa lainnya seperti Ngadenan, Amaroh dan Sobirin, mencoba mengembangkan usaha dari produk olahan kayu secang ini sebagai wedang jamu untuk dirinya serta masyarakat lainnya.

“Iya, Mas, selain sebagai minuman tradisional yang menghangatkan, wedang secang ini bisa digunakan sebagai anti oksidan. Peredaran darah juga lancar. Juga bisa meningkatkan imun tubuh, mengobati kencing manis, asam urat, tumor, kanker, kerusakan hati, jantung koroner, peredaran darah dan sebagai pewarna makanan alami,” terangnya.

Dari keterangannya, sebagian bahan-bahan  diambildari hutan dan menanam sendiri di pekarangan. Selain kayu secang dan meniran, masyarakat juga menanam jahe merah, lengkuas, kunyit putih, kuniyit kuning, temulawak, kunci, kencur dan kelor. Dengan kapasitas produksi 1 ton per minggu, pemesanan biasanya dikirim ke luar kota seperti Solo, Semarang dan Surabaya.

“Untuk serutan kayu secang kering di sini harganya Rp9ribu, Mas ,” ujarnya.

Baca juga :

Sementara itu saat dihubungi oleh Kapernews.com, pihak Pemerintah Desa Pilang cukup mendukung aktifitas warganya yang dirasa sangat positif tersebut.

“Pemerintah desa selalu mendukung hasil karya warga yang bersifat menghasilkan dan mendapat pendapatan selain bidang pertanian. Jadi ora njagakke hasil pertanian yang kadang gagal,” ujar Kepala Desa Pilang Suyatno dengan perpaduan bahasa Jawa-Indonesia.

Menurut Kades, untuk menambah perekonomian warga yang mayoritas petani, pihak pemerintah desa siap membantu bidang promosi dan pemasarannya.

(Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed