oleh

Hasil Rafid Test Corona di Garut Tidak Akurat?, 7 Orang Yang Reaktif Positif Ternyata Negatif

GARUT, KAPERNEWS.COM – Sebelumnya, Selasa 13 Mei 2020, sejumlah pegawai dilingkungan Sekertaris Daerah Kabupaten Garut bersama sejumlah wartawan melakukan rafid test di lapangan Setda. Hari itu, ditemukan 7 orang reaktif positif Covid-19 dan langsung menerapkan protokol kesehatan dengan membawa ketujuh orang tersebut ke RS. Medina, Wanaraja.

Setelah dibawa ke rumah sakit rujukan covid-19 itu, ketujuh orang kembali dilakukan tes dan hasilnya dinyatakan non reaktif.

Baca juga :

Petugas RS. Madina memilih bungkam atas kebenaran dan informasi yang beredar dimasyarakat serta dibeberapa grup whatsaap bahwa hasil rafid test ketujuh orang yang dinyatakan negative.

“Kami tidak bias memberikan informasi apapun terkait Covid-19, silahkan pak ke jubir gugus tugas Kabupaten saja, maaf ya pak,” ungkat dr. Ratri pelaksana RS. Gawat darurat Covid19 RS. Madina, Wanaraja, Rabu, 13/5/2020).

Saat meminta informasi di RS. Medina, tiba-tiba petugas dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut datang, dalam perbincangan dengan petugas keamanan, pegawai Kesbangpol terdengar hendak melakukan konfirmasi, namun ketika ditanya dirinya mengaku hendak menjemput pimpinannya.

“Say mau menjemput pimpinan, pimpinan sudah didalam dari tadi,” kata pegawai Kesbangpol.

Baca juga :

Terpisah, Plh Sekertaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana yang baru saja ditunjuk Bupati Garut kemarin menyampaikan bahwa informasi itu memang benar, setelah dilakukan tes kembali ternyata hasilnya non reaktif.

“Terkait dengan hasil itu, ketika kemarin di Setda sesuai dengan protocol kesehatan kita kirim ke RS. Medina, kemudian tadi malam dilakukan tes ulang karena ketujuh orang ada keraguan terhadap hasil tes di Setda,” kata Nurdin Yana saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Rabu, (13/5/2020).

Jadi hasil rafid tes di Madina itu non reaktif, itu yang kita terima, jadi tes ulang itu sekitar jam 10, karena jam 9 nya kami baru menghubungi ke RS. Medina, sambung Plh Sekda Garut.

Adapun mengenai lengkap hasil kesehatam itu bukan ahlinya kami (Sekda red..) tetapi orang kesehatan. Jadi sebetulnya itu kan alat, jadi mungkin alat yang dipakai di Setda dengan alat yang dipakai di RS.Medina, Wanaraja,

“Untuk menyampaikan Kelaikan rafid tes yang lebih baik itu bukan kapasitas saya, tetpi orang ahli kesehatan. Saya belum tahu juga apakah yang bersangkutan sudah fiks atau belum, bisa ditanyakan ke Dinas Kesehatan. Karena tingkat akurasi dari rafid tes itu 80-90%,” jelas Nurdin Yana.

Baca juga :

Adapun untuk yang ketujuh orang itu, sambung Nurdin, belum diketahui apakah masih di RS. Medina atau sudah pulang, saya belum ngecek, nanti dicek dulu, tutupnya.

Dihubungi melalui sambungan selulernya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr. Maskut belum bias tersambung. Hingga berita ini diturunkan, Dinas Kesehatan belum memberikan penjelasan resmi perbedaan hasil rafid test dan alat tes yang digunakan. (Asep Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed