oleh

Antri 3 Jam Masyarakat Belum Terima BLT

BOYOLALI, KAPERNEWS.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pos Indonesia dibantu Babinsa dan Kepolisian menggelontorkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19​. Bantuan yang rencana awal akan diserahkan pada bulan April 2020 ini mundur hingga Sabtu (16/5/2020). Terlihat sejak pukul 07.30 WIB masyarakat desa Ngesrep sudah memadati kantor Balai Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali​ guna mengantri untuk menerima bantuan tersebut.

Menurut Kepala Desa Gagaksipat, Suparno, ada 488 KK yang mendapatkan bantuan Rp 600 ribu per KK di 2 kelurahan, 223 KK dari desa Ngesrep dan 265 dari desa Gagaksipat. Akan tetapi dari sekian data tersebut ada beberapa yang terverifikasi sudah meninggal atau pindah rumah. Oleh karena itu, bantuan dipastikan tidak diberikan atau ditahan dulu oleh Pos Indonesia.

“Bantuan (BLT, red) ini akan diserahkan kepada masyarakat sebanyak 3 kali, tapi untuk waktunya belum pasti, ya semoga saja bisa berturut-turut selama 3 bulan,” katanya saat ditemui Kapernews.com, Sabtu (16/5/2020).

Suparno menjelaskan banyak warganya yang protes karena tidak masuk daftar masyarakat yang dapat jatah bantuan tersebut. Mereka menyesalkan karena merasa lebih berhak mendapatkan bantuan tersebut mengingat keadaan ekonomi yang tidak menentu, dan mereka menganggap bantuan tersebut seakan salah sasaran.

“Bantuan ini kan dari data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) jadi saya sendiri tidak tahu siapa saja yang dapat bantuan. Kami hanya menerima data kemudian menyiapkan tempat. Undangan juga sudah terlampir,” terangnya.

Sementara itu salah satu warga yang mendapatkan BLT, Mistar (41) warga desa Ngarep RT.05/ RW.01 mengaku merasa senang karena bantuan tersebut dapat sedikit membantu kebutuhan ekonominya setidaknya untuk beberapa hari ke depan.

“Ya lumayanlah, daripada enggak,” jelasnya.

Proses verifikasi data oleh petugas yang cukup lama membuat warga harus menunggu berjam-jam di pelataran balai desa Gagaksipat. “Nah, undangan dikumpulkan, menyerahkan KTP dan KK asli, dicocokkan dulu nomor NIK-nya satu persatu, jadi prosesnya agak lama,” lanjut Mistar.

Mistar mengaku sudah mengantri sejak pagi pukul 09.00 dan sampai pukul 12.22 WIB belum juga dipanggil oleh petugas, mengingat masyarakat​ yang menerima bantuan juga cukup banyak.

“Ya saya harap, pemerintah bisa terus memberikan bantuan seperti ini selama pandemi COVID-19 ini masih ada,” pungkasnya.

(Sigit Wibowo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed