oleh

Krisis Pemasukan, TSTJ Solo Buka Donasi Pakan Satwa

SOLO, KAPERNEWS.COM – Pandemi Covid-19 tidak hanya melumpuhkan sektor ekonomi, sosial dan budaya. Belakangan, satwa-satwa di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo juga harus menanggung dampaknya. Pasalnya, tidak ada aktivitas wisatawan yang berkunjung di TSTJ Solo sejak ditutup 16 Maret lalu. Hal semacam itu nyatanya mengancam keberlangsungan hidup satwa-satwa di lingkungan konservasi TSTJ. Meski di satu sisi, dengan tidak adanya pengunjung berdampak baik pada psikologis satwa, dan tingkat stress satwa berkurang.

Kebun binatang di Jebres, Solo ini bekerja sama dengan Metta FM Solo dalam membuka presale tiket masuk jurug selama KLB Covid-19.

Melalui akun Instagram Jurugsolozoo, wali kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menghimbau masyarakat untuk membeli tiket masuk TSTJ seharga Rp 20 ribu. Tiket tersebut bisa dipakai sampai 31 Desember 2021.

Masih dalam akun Instagram Jurugsolozoo, Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, SP, M.Si, CPM mengatakan bahwa penjualan tiket tersebut berguna untuk membantu kebutuhan observasi dan kebutuhan pangan satwa-satwa yang ada di TSTJ.

“Kami memiliki program adopsi satwa dengan cara pengadaan pakan untuk menutup kekurangan Rp20 juta per bulan itu. Masyarakat bisa memberikan donasi berupa pakan atau transfer ke nomor rekening BNI 426 426 1010 atas nama Taman Satwa Taru Jurug. Semua akan dipertanggungjawabkan secara transparan,” katanya, sebagaimana dilansir Solopos.com, Rabu (13/5/2020).

Kuncoro (31), salah seorang warga Solo saat ditemui secara terpisah oleh Kapernews.com, Sabtu (16/5) mengaku turut prihatin dengan krisis pangan yang terjadi di TSTJ. “Jadinya kan bukan hanya kita saja yang terdampak gara-gara merebaknya virus korona (Covid-19) ini, hewan-hewan yang tak bersalah juga ikut merasakannya,” ujarnya.

Tak bisa dipungkiri, Taman Satwa Taru Jurug adalah salah satu tempat wisata populer di Solo. Menurut data dari manajemen TSTJ, sebanyak 564.928 orang mengunjungi kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) pada 2019. Data tersebut tercatat mulai bulan Januari-Desember 2019.

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) sendiri pada mulanya dibangun oleh PT Bengawan Permai pada tahun 1972 dengan nama Taman Jurug, saat itu Taman Jurug hanya berupa taman dan berbagai macam permainan. Sebelumnya, satwa-satwa yang ada di Taman Satwa Taru Jurug merupakan satwa yang berada di kawasan Taman Sriwedari (dulunya bernama Taman Bonrojo/ Kebon Raja), didirikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X pada tanggal 20 Dal 1381 atau tanggal 17 Juli 1901 dan merupakan kebun binatang tertua.

Setelah Sinuhun Paku Buwono X mangkat pada tahun 1939, kebun binatang (bonbin) Sriwedari lambat laun menjadi kurang terawat sehingga jumlah satwa menurun. Tahun 1986 kebun binatang tersebut diambil alih oleh Pemkot Surakarta. Untuk menjamin kehidupan satwa, maka kebun binatag dipindahkan ke Taman Jurug dengan dibentuk sebuah yayasan bernama Yayasan Bina Satwa Taruna. Sejak saat itu, nama Taman Jurug diganti nama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

(Sigit Wibowo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed