oleh

Data Corona Garut Dibuat Prank??, dr. Maskut Pilih Bungkam, Kadiskominfo : Itu Dari Dinkesnya

GARUT, KAPERNEWS.COM – Jumlah warga Garut yang terpapar virus corona dipertanyakan, pasalnya dari perhitungan jumlah antara ODP, PDP dan positif Covid-19 totalnya bisa berbeda.

Seperti data yang dikeluarkan pada Rabu, 20 Mei 2020, dimana total jumlah pasien PDP 60 kasus. Terdiri dari 5 kasus sedang dalam perawatan dan 55 kasus selesai pengawasan dimana 14 diantaranya meninggal.

Baca juga :

“Coba hitung, 5 kasus sedang perawatan tabah 55 kasus selesai dan 14 meninggal, itu kalau dijumlah bukan 60, tapi 74 kasus,” jelas salah satu warga Garut, Bois Joxer.

Coba kita lihat untuk kasus yang konfirmasi positif atau reaktif covid-19, totalnya udah bener totalnya 13 kasus dengan rincian 2 dalam perawatan di rumah sakit, 1 kasus isolasi mandiri di rumah menunggu hasil laboratorium, 8 kasus dinyatakan sembuh, dan 2 kasus meninggal, coba jumlahkan, terang Bois.

Sebagai warga Garut, Bois merasa malu karena data ini menyebar apalagi ada logo Pemdanya tapi bisa salah gitu atau beda cara menjumlahkan pasien PDP, ODP dan Positif?, tanya Bois.

“Jangan sampai perhitungan kasus Corona dibuat prank lah, kan petugas juga digajih, dibayar bukan kerja bakti. Beda dengan masyarakat relawan. Tapi kami juga apresiasi bagi petugas yang terus berjuang sungguh-sungguh dan tidak bermain proyek dala dana pandemic corona ini,” ibuhnya.

Baca juga :

Terpisah, Kepala Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, H. Muksin, S.Sos, M.Si menyebutkan bahwa data tersebut diterima dari Dinas Kesehatan. Kami (Diskominfo) hanya menerimanya dan mengolah untuk dibuatkan grafik, tidak menghitung jumlah pasien.

“Ia formatnya nanti kita perbaiki agar tidak multitafsir karena itu datanya kita terima dari Dinkes,” ujar Muksin saat dihubungi kapernews.com, Jum’at (22/5/2020).

Sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sejak pertama ditetapkannya pandemic corona, tidak memiliki pejabat yang menjadi humas untuk memberikan keteraangan pers.

Dihubungi melalui sambungan selulernya, dr. Maskut belum mengetahui kejadian ini.

“Nanti saya cek dulu ya, saya Tanya dulu,” ujarnya dengan nada terburu-buru melalui sambungan seluler. (Asep APdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *