SOLO, KAPERNEWS.COM – Pada hari ini, Jumat (12/6/2020), diselenggarakan acara tahlilan untuk mengenang 40 hari berpulangnya sang maestro campursari Didi Kempot di kediamannya yang terletak di Jl Mataram VI Banyuanyar, Solo.
Acara ini menerapkan protokol kesehatan seperti disediakannya tempat cuci tangan pada jalan masuk dan dilakukan pengecekan suhu tubuh, hadirin yang datang juga diwajibkan untuk memakai masker. Penempatan tempat duduk juga menerapkan psysical distancing.
Sang maestro, menutup usia pada 5 Mei 2020 dan membuat Sobat Ambyar, yang merupakan sebutan untuk penikmat lagu-lagunya, merasa kehilangan. Sang Maestro masuk rumah sakit pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.25 WIB dalam kondisi tidak sadar dan dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD). Petugas berupaya memberikan tindakan medis, namun nyawa pria kelahiran 31 Desember 1966 itu tidak tertolong.
Acara ini dihadiri pula oleh kawan karibnya Wawin Laura dan juga dihadiri oleh Gus Miftah.
Malam sebelumnya, seniman asal Jogjakarta memberikan patung kepada pihak keluarga. Patung yang diserahkan untuk pihak keluarga tersebut merupakan bentuk penghormatan untuk Sang Maestro. Patung tersebut diserahkan secara simbolik kepada Wawin Laura untuk kemudian dilelang dan hasil lelang akan disumbangkan untuk seniman.
“Kemarin malam, Rinto, seniman asal Jogja menyerahkan patung ini untuk kemudian dilelang. Nah, hasil lelang ini akan disumbangkan untuk temen-temen seniman,” kata Wawin kepada wartawan.
Lagu-lagu Sang Maestro tak pernah lekang oleh waktu dan dinikmati oleh banyak kalangan; dari yang muda sampai yang tua. Lagunya yang dekat dengan kehidupan dan sarat akan kenangan itu mampu membuat orang menangis ketika mendengarnya.
Hari ini, tepat 40 hari Didi Kempot berpulang. Sang Maestro itu telah pergi, tapi, karya-karyanya tak pernah pergi; ia selalu hadir di setiap jiwa-jiwa yang ambyar.
(Sigit Wibowo/Eko Arifianto)
Komentar