oleh

Pemuda Pancasila Garut Tolak RUU HIP, H. Delit Suparman : Menimbulkan Kontroversi

GARUT, KAPERNEWS.COM – Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menjadi sorotan. Pasalnya, ideologi Pancasila nantinya bakal diutak-atik. Menanggapi hal itu, salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) yang selalu setia kepada Pancasila menolak keras RUU tersebut.

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, H. Delit Suparman menegaskan ideologi Pancasila sudah final. Wajib dipatuhi, sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Namun, pemerintah pusat justru bakal mengutak-atik. Karena itu, pihaknya menolak RUU HIP yang diusulkan DPR RI.

Baca juga :

jika pembahasannya dipaksakan, maka berpotensi menimbulkan kontroversi yang kontra produktif.

“Tak menutup kemungkinan juga membuka kembali perdebatan dan polemik ideologis dalam sejarah perumusan Pancasila yang sudah berakhir secara bijaksana oleh para pendiri bangsa,” kata ketua Pemuda Pancasila MPC Garut.

lanjut H Delit, TAP MPRS nomor XXV/MPRS/1966 yang berisi larangan terhadap Komunisme, Leninisme, dan Marxisme tidak dapat diabaikan dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara.

“Faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme, pada hakekatnya bertentangan dengan Pancasila. Dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia telah nyata-nyata terbukti beberapa kali berusaha merobohkan kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia yang sah,” terangnya.

Keberadaan TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 haruslah tetap dipertahankan. Karena, pertama sangat dibutuhkan sebagai payung hukum tertinggi untuk melarang keberadaan dan penyebaran paham Komunisme/Marxisme-Leninisme yang telah terbukti dalam sejarah ketatanegaraan di Indonesia telah menimbulkan berbagai kejadian berdarah.

Baca juga :

Mulai dari pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948, dan G.30.S/PKI di Jakarta pada tahun 1965 yang telah membawa banyak korban jiwa.

“Sebagai bangsa, kita tak ingin mengulang lagi kesalahan untuk kesekian lagi, dan tak perlu ada tawar menawar lagi,” jelas ketua MPC Garut.

Setiap elemen bangsa harus selalu waspada dan belajar dari sejarah, karena Komunisme/Marxisme-Leninisme adalah paham atau aliran yang tidak dapat dimusnahkan dan selalu berusaha hadir, dengan usaha-usahanya melalui provokasi, SARA, proses pemiskinan masyarakat sampai proses menghancurkan rohani bangsa.

Apalagi, ketika Negara sedang dalam keadaan krisis disitulah paham dan gerakan ini akan tumbuh subur.

Sementara itu, terkait dengan adanya unjuk rasa dari berbagai elemen terhadap RUU HIP besok.

“Pemuda Pancasila itu satu komando, jadi kami menunggu komando dari MPN selaku pimpinan pusat,” tegas H Delit Suparman.

Ketua MPC PP Garut menghimbau, agar semua pihak di tubuh bangsa, tetap tenang dan memupuk kebersamaan dalam semangat persatuan.

Terlebih,di tengah kasus virus corona yang belum tuntas, dibutuhkan kerja sama lintas sektor, pungkas ketua MPC PP Kabupaten Garut. (Apdar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed