oleh

Lakukan Aksi Ilegal GERAM Kembali Turun Jalan, Tuntut Stop Politisasi Anggaran

BLORA, KAPERNEWS.COM – Seiring jadwal agenda rapat paripurna penetapan APBD-Perubahan Blora tahun 2020 yang diajukan secara mendadak, aktivis dan masyarakat Blora yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) akhirnya melakukan aksi turun ke jalan secara ilegal, Sabtu (29/8/2020 sekitar pukul 15.30 WIB. Aksi diwarnai dengan teatrikal pembakaran buku APBD dan penyegelan pintu gerbang Kantor DPRD Blora.

“Tidak seperti biasanya, kali ini kami terpaksa tidak menyampaikan pemberitahuan kegiatan aksi demontrasi secara tertulis kepada pihak kepolisian. Ini dikarenakan agenda jadwal dari DPRD Blora yang diajukan Sabtu (29/8/2020), padahal awalnya adalah hari Senin, (31/8/2020),” kata Eko Arifianto (43) selaku Koordinator GERAM saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (29/8/2020) sore kemarin.

Menurut Eko, ada kemungkinan informasi aksi massa yang akan dilakukan GERAM ke gedung dewan pada hari Senin bocor ke pihak DPRD Blora.

“Mungkin (informasinya, red) bocor. Mereka jadi buat strategi dan ajukan jadwal agar kita memukul angin. Tapi untunglah, karena berkah Tuhan dan digembleng pengalaman kita bisa antisipasi terkait hal itu dan bisa menggelar aksi untuk mengkritisi,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen GERAM Exy Mahardika Wijaya menyampaikan bahwa masyarakat Blora perlu mengawasi anggaran belanja daerah yang dibiayai oleh uang rakyat ini.

“Memang sangat rawan APBD-Perubahan milyaran rupiah Kabupaten Blora digunakan untuk kepentingan politik praktis. Apalagi saat masyarakat sedang menghadapi pandemi Covid-19 dan kesulitan ekonomi ini,” tandasnya

Menurutnya, penganggaran di APBD- Perubahan disinyalir banyak kejanggalan karena dunia pendidikan formal saat ini sedang tidak operasional.

“Coba perhatikan terkait adanya bakal pasangan calon Bupati saat ini yang sedang rajin-rajinnya masuk ke dunia PAUD. Adakah ini rekayasa untuk pemenangan momentum Pilkada yang sebentar lagi digelar? Ini dagelan. Mari bersama kita awasi APBD Blora ini,” tandas aktifis 1998 berambut panjang yang kerap disapa Exy Crot ini.

Sampai sore hari terlihat di dalam gedung DPRD berlangsung rapat pembahasan APBD-Perubahan antara pimpinan dan anggota tim badan anggaran (Banggar) serta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

Setelah rapat selesai, tak ada satupun baik pimpinan dewan maupun anggotanya yang datang menemui peserta aksi.

Karena hujan lebat, peserta aksi bertahan di depan pagar gedung DPRD Blora dengan menggunakan empat buah tenda. Paska hujan reda kegiatan diramaikan dengan diskusi dan mimbar bebas dengan diikuti oleh pelajar, masyarakat, kelompok pendaki gunung, pecinta alam hingga pegiat seni budaya Blora hingga sekitar pukul 22.00 WIB.

(Abu Sahid)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed