oleh

Menengarai Partai Banyak Bermanuver, Kader Golkar Blora Undur Diri

BLORA, KAPERNEWS.COM – Karena menengarai partai banyak bermanuver politik seorang kader partai Golongan Karya (Golkar) bernama Isa Yuli Haryanto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan mengundurkan diri, Blora, Jawa Tengah, Selasa (15/9/2020) siang.

“Iya, surat pengunduran diri ini saya kirimkan kepada Ketua DPD Partai Golkar di Blora lewat pos,” kata Isa Yuli Haryanto kepada awak media, Selasa (15/9/2020) siang dalam pers releasenya.

Dikatakannya bahwa surat pengunduran dirinya tersebut dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

“Saya merasa tidak sehati dan sepemikiran dengan Partai Golkar. Dengan demikian saya mengambil langkah untuk mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar Kabupaten Blora. Jabatan saya terakhir wakil sekretaris bidang hukum dan HAM,” ujar Haryanto sapaan akrabnya

Menurutnya, pertimbangan pengunduran diri yang dilakukan adalah ketidaksesuaian arahan hasil pertemuan dengan langkah yang dilakukan oleh Partai Golkar Kabupaten Blora.

“Dulu ketika ada rapat H-1 lebaran dikatakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Siswanto, bahwa Partai Golkar Kabupaten Blora diperintah oleh Ketua Umum Partai Golkar Pak Erlangga Hartarto,” terang kader yang beralamat di Desa Genjahan RT. 04/RW. 01 No. 22 Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.

Lanjutnya, ketika Erlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar datang di Semarang dalam rangka mengikuti acara pemberian gelar doktor honoris causa kepada Bu Puan Maharani di Universitas Diponegoro (UNDIP), terjadilah perbincangan ini.

“Dikatakan Siswanto bahwa Partai Golkar Kabupaten Blora diminta untuk mendukung calon cabup dan cawabup yang diusung oleh PDI-Perjuangan tanpa syarat,” jelasnya.

Haryanto menambahkan, waktu itu dikatakan pula oleh Siswanto bahwa Partai Golkar Kabupaten Blora akan berpindah mengusung calon cabup-cawabup jika di kemudian hari elektabilitas dari cabup dan cawabup (ARTYS, Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati) yang saat itu didukung elektabilitasnya kalah oleh calon yang lain.

“Artinya ketika calon yang lain yang sekarang diusung itu posisi elektabilitasnya masih di bawah oleh ARTYS, kenapa Partai Golkar justru mendukung calon lain,” tandasnya setengah bertanya.

Menurutnya, pertimbangan-pertimbangan itulah yang membuat Haryanto tidak merasa sehati dan sepemikiran dengan Partai Golkar.

“Okelah dalam arti terjadi perpindahan dukungan dan sebagian orang melihat bahwa hal ini adalah sebuah dinamika politik. Tapi saya menengarai, dengan sering bergonta-gantinya pasangan calon (paslon) yang diusung oleh Partai Golkar, ini terlalu banyak manuver dan malah bikin masyarakat jadi jengah,” pungkasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi oleh Kapernews.com, Ketua DPD Golkar Blora Siswanto mengatakan belum menerima surat pengunduran diri yang dimaksud.

“Saya belum menerima suratnya,” jawabnya lewat pesan singkat.

(Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *