oleh

Mewujudkan Rakyat Blora Makmur dan Maju, Cabup Blora Arief Rohman: Butuh Sinergi Semua Pihak

SEMARANG, KAPERNEWS.COM – Setelah usai mengemban amanat masyarakat Blora sebagai Wakil Bupati mendampingi Bupati Blora Djoko Nugroho pada periode 2016-2020, nama Arief Rohman semakin santer dikabarkan menjadi kandidat terkuat dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Blora 2020.

Calon Bupati Blora usia 40 tahun kelahiran Desa Sendangwungu turut Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan K.H. Ali Muchdhor, M.Pd.I dari Hj. Sulini, S.Pd.,SD. Arief Rohman mengawali pendidikan Sekolah Dasar di SDN Sendangwungu II Banjarejo Blora (1986-1992), SMP N 1 Blora (1992-1995), dan SMA N 1 Blora (1995-1998). Dirinya juga aktif di beberapa organisasi semenjak dari SMA, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) pada tahun 1995-1997 dan Wakil Ketua Himpunan Pengajian Remaja Islam Blora/HIMPARISBA (1996-1997).

Karir organisasinya terus berlanjut ketika menempuh pendidikan FISIP/ Hubungan Internasional di Universitas Darul Ulum Jombang, antara lain Wakil Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Putra Nahdlatul Ulama/PC. IPNU Kab. Blora (1999-2000), Sekretaris PK IPNU Universitas Darul Ulum Jombang (2000-2001) dan Ketua PK IPNU Universitas Darul Ulum Jombang (2001-2002).

Setelah lulus dari Darul Ulum Jombang, Arief Rohman melanjutkan studi pasca sarjana Program Studi FISIP/ Ilmu Politik Universitas Indonesia dan berhasil menyandang gelar Master Sains (M.Si) pada tahun 2007.

Dengan berbagai potensi tersebut, H. Arief Rohman, M.Si yang akrab disapa Mas Arief ini disebut memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei calon Bupati Blora.

Lantas, bagaimana dirinya selaku calon Bupati Blora melihat potensi Kabupaten Blora dan upaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera?

Berikut ini petikan hasil wawancaranya dalam video berdurasi 14.36 menit berbentuk obrolan santai bersama bersama Iswidodo, News Manager Tribun Jateng dalam program terbaru Tribun Jateng, “NGOPI SURUP”.

Selamat menikmati…..

Iswidodo News Manager Tribun Jateng dan H Arief Rohman, M.Si

TribunNews: “Baik, pemirsa tribunnews.com tribunjateng.com. Hari ini kita Ngopi Surup bersama saya Iswidodo, News Manager Tribun Jateng dan kedatangan tamu istimewa yaitu Bapak H Arief Rohman M.Si. Beliau adalah wakil bupati Blora dan saat ini adalah calon Bupati Blora 2020 yang nanti akan ada serentak di Indonesia.

Baik, sebelum kami mulai, Pak Arief ini adalah dulu pernah juga anggota DPRD Jateng dan saat ini fokus untuk menjadi Calon Bupati Blora. Nanti kita akan bincang bincang santai dengan beliau yang sudah pengalaman di Jakarta, pengalaman di alumni pesantren juga, alumni UI (Universitas Indonesia) juga. Sebelumnya kita sapa dulu. Selamat siang, Pak Arief… Assalamu’alaikum…”

Arief Rohman: “Selamat siang.. Walaikum salam…”

TribunNews: “Pak Arief, boleh cerita dulu, apa sih di Blora itu, kira-kira kulinernya apa? Biar orang datang ke sana kalau ngomong itu.”

Arief Rohman: “Iya, jadi kalau ngomong Blora itu pasti sate Blora. Sate Blora ini sudah terkenal, melegenda. Selain ada sate, di sana juga ada pecel khas Blora, lontong khas Blora. Ada juga masakan opor. Itu opor paling enak sedunia itu. Opor Ngloram, deket dengan bandara.”

TribunNews: “O, yang bandara baru itu ya?”

Arief Rohman: “Terus ada juga ayam bakar. Dan beberapa kuliner yang lain. Kuliner di Blora ini enak-enak. Maka setelah saya dari Jakarta ditugaskan ke Blora ini nambah berat badan.”

TribunNews: “Asyik kuliner ya?”

Arief Rohman: “Karena tadi, menikmati kuliner Blora. Kalau belum menikmati kuliner Blora rasanya belum lengkap.”

TribunNews : “Pak Arief, ini bincang-bincang, ini orang tahunya Blora itu kadang lebih tahu ke Cepu. Nah.. Coba cerita dulu, potensi alamnya seperti apa, Pak?”

Arief Rohman: “Iya… Jadi gini… Cepu itu kecamatan bagian dari Blora. Memang lebih terkenal Cepu. Memang karena Cepu itu dulu penghasil migas (minyak dan gas), sampai sekarang juga masih penghasil migas.”

TribunNews : “Masih aktif ya?”

Arief Rohman: “Iya, di sana ini, Blora ini separuh wilayah kita ini wilayah hutan jati.

TribunNews : “Wah, kaya akan hutan ya..”

Arief Rohman: “Iya, penghasil sumber daya alam migas dan hutan jati. Kita ada 16 Kecamatan, ada sekitar 300 Desa/ Kelurahan. Dan potensi Blora yang ada ini kami optimis ke depan ini bisa kita kembangkan. Apa lagi nanti akan ada bandara di Cepu.”

TribunNews : “Bandara Ngloram?”

Arief Rohman: “Iya. Bandara Ngloram. Itu nanti kita kalau ada bandara tentunya kita akan menata sektor yang lain: sektor pariwisata, investasi dan yang lainnya. Jadi harapan (mengentaskan kemiskinan karena) Blora ini di Jawa Tengah salah satu kabupaten yang masih masuk zona merah.”

TribunNews: “Dalam hal?”

Cabup Blora H Arief Rohman, M.Si

Arief Rohman: “Dalam hal kemiskinan. Ini menjadi tantangan kita, PR (pekerjaan rumahkrumah) kita. Tentunya dengan dianugerahi oleh Allah punya alam dan punya potensi itu kita optimis, punya potensi itu nanti ke depan Blora akan maju.”

TribunNews: “Kira-kira apa ya Pak Arief yang perlu ditata? Orang kan pengin ke Blora. Jalannya kan agak muter-muter ya? Kalau dari Semarang juga lewat Grobogan, kemudian lewat hutan juga. Kalau dari Solo juga lewat Purwodadi.. Bapak cerita dulu kondisinya..”

Arief Rohman: “Jadi gini, memang Blora ini adalah wilayah timur dari Jawa Tengah, Berbatasan dengan Jawa Timur. Jadi kita mimpi ke depan, kita pengin jadi Banyuwanginya Jawa Tengah. Jawa Tengah, Banyuwanginya ya di Blora ini.”

TribunNews: “Blora kayak Banyuwanginya Jawa Tengah?”

Arief Rohman: “Iya, syaratnya harus ada aksesibilitas. Syaratnya harus ada transportasi menuju ke Blora ini. Untuk itu kita mendorong agar bandara ini nanti segera beroperasi. Sehingga orang dari Jakarta mau ke Blora ini langsung connect. Tidak harus lewat Semarang, biar langsung. Ada juga akses Kereta api.”

TribunNews: “O ya, kereta.”

Arief Rohman: “Iya, dari Cepu. Dan kita optimis nantinya, sektor-sektor lain akan bergerak kalau ke depan pembangunan Blora ini untuk fokus ke infrastruktur jalan, terus kemudian air bersih dan contoh penataan sektor pariwisata kebudayaan. Khasanah kekayaan Blora ini sebenarnya luar biasa.”

TribunNews: “Pak, kalau ini kan sekarang orang-orang pada suka sepedahan. Di Blora ada potensi itu?”

Arief Rohman: “Oh ya, saya hobinya termasuk juga sepedahan.”

TribunNews: “Oh ya, sepedahan?

Arief Rohman: “Iya, banyak menyusuri kawasan hutan jati, sepedahan. Nanti habis berhenti, kuliner.”

TribunNews: “Di daerah mana itu, Pak?”

Arief Rohman: “Cepu-Blora. Kalau sekarang rutenya Cepu-Blora, Blora langsung ke Rembang. Jadi balik lagi. Jalannya sudah bagus, jalan Nasional. Itu yang jalur yang mulus ya. Jalur yang di dalam hutan pun juga banyak, itu downhill ya.”

TribunNews: “Sepeda aman ya?”

Arief Rohman: “Iya, tapi ya itu, jalannya masih ekstrim lah.”

TribunNews: “Pak, saya dengar di Blora itu agak tandus ya? Kalau kebutuhan air warga di sana kayak apa, Pak?”

Arief Rohman: “Nah ini, salah satu problem di Blora ini, pertama soal infrastruktur memang hari ini PR kita bagaimana memperbaiki jalan yang rusak ini. Hampir 300 kilometer lebih jalan yang rusak.”

TribunNews: Tigaratus kilometer? Panjang ya?

Arief Rohman: “Iya, tigaratus kilometer. Kalau anggaran itu butuh 1,5 Triliun lah. Oleh karena itu kita harus bersinergi dengan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi bagaimana nanti (menyelesaikan) persoalan jalan. Yang kedua adalah soal air. Ini menjadi PR kita. Menjadi persoalan yang klasik kalau Blora itu kekurangan air. Oleh karena itu kita nanti upaya bagaimana kita persoalan air ini bisa kita selesaikan. Ada upaya instan dan upaya jangka panjang. Upaya instan mungkin kita bagaimana masing-masing Kecamatan nanti ada tangki air yang siap ngedrop kalau warga butuh. Yang ke depan kita menggali potensi-potensi sumber air atau kita usulkan ada waduk/ bendungan lagi yang bisa nampung air di musim (penghujan) hingga saat kering (kemarau) airnya bisa dimanfaatkan. Termasuk Bengawan Solo ini kita alirkan dari Cepu ke Blora. Lha ini untuk untuk memenuhi kebutuhan air di Blora. Saya kira kalau orang Blora ini jalannya bagus airnya lancar, ini sudah menjadi suatu kebahagiaan lah. Sesuatu yang bisa menggerakkan nanti ekonomi yang ada di Blora ini. Biar investor mau datang untuk berinvestasi di Blora. Potensinya, bahan bakunya banyak, kayak bahan pakan, kayak jagung ini kita penghasil jagung terbesar. Termasuk sapi.”

TribunNews: “Sapi? Banyak peternakan katanya ya, Pak?”

Arief Rohman: “Iya, sapi. Populasi terbesar di Jawa Tengah itu, 230 ribu ekor. Tersebar di rumah-rumah penduduk. Rata-rata masing-masing warga itu punya 1-2 ekor. Ke depan, bagaimana potensi ini bisa kita kelola sehingga menghasilkan dan bisa meningkatkan ekonomi warga.”

TribunNews: “Satu lagi, pak. Pendidikan. Apa kira-kira nanti ke depan seperti apa?”

Arief Rohman: “Pendidikan sekarang ini menjadi konsentrasi kita juga. Kita ingin bahwasanya SDM anak kita nanti ada beasiswa untuk warga yang tidak mampu.”

TribunNews: “Beasiswa untuk warga miskin ya?”

Arief Rohman: “Iya, beasiswa. Bagaimana satu desa minimal ada 2 sarjana. Untuk keagamaan, kita dorong juga bagaimana satu desa minimal ada 1 hafidz Qur’an, biar bisa istilahnya dunia dapet akhiratnya juga dapet.”

TribunNews: “Ada banyak pesantren sana ya, Pak?”

Arief Rohman: “Iya, pesantren. Tapi bagaimana kita lakukan pemerataan. Tidak hanya pendidikan agama Islam saja, pendidikan non-muslim, Sekolah Minggu dan sebagainya juga kita fasilitasi lah. Kita dorong. Kuncinya kan ketika SDM (sumber daya manusia) unggul, sebuah daerah, saya kira akan bisa mempengaruhi. Termasuk ketersediaan SDM dokter kita. Anak-anak yang berpotensi nanti kita sekolahkan.”

TribunNews: “Dokter masih kurang ya, Pak Arief?”

Arief Rohman: “Masih. Jadi pelayanan kesehatan memang masih harus dipacu juga. Nanti ada rumah sakit di wilayah (Blora) Selatan, lha ini tentunya membutuhkan banyak SDM-SDM yang menanti bekerja di sektor kesehatan .”

TribunNews: “Orang sana kalau berobat ke mana sih, Pak?”

Arief Rohman: “Ya ke Purwodadi, ada yang ke Bojonegoro, di Blora di Cepu ada, kadang ke Rembang, kadang ke Solo. Lha ini perlu peningkatan pelayanan kesehatan yang ada di Blora ini.”

——————————————–

TribunNews: “Baik, ini tiba saatnya pada sesi yang ditunggu-tunggu yaitu Quick Question. Saya bertanya dan Pak Arief Rohman yang menjawab. Ini mendebarkan, Pak. Saya tanya, opsi ada dua, bapak pilih ya.”

TribunNews: “Pendidikan atau kesehatan, Pak?

Arief Rohman: “Pendidikan.”

TribunNews: “Wisata alam atau wisata buatan?”

Arief Rohman: “Wisata alam.”

TribunNews: “Masak atau dimasakin?

Arief Rohman: “Masak.”

TribunNews: “Tradisional atau modern?”

Arief Rohman: “Tradisional.”

TribunNews: “Pantai atau gunung?”

Arief Rohman: “Gunung.”

TribunNews: “Stadion atau sirkuit?”

Arief Rohman: “Stadion.”

TribunNews: “Nasionalis atau religius?”

Arief Rohman: “Religius.”

TribunNews: “Nyanyi atau main musik?”

Arief Rohman: “Nyanyi.”

TribunNews: “Film action atau musik film horor?”

Arief Rohman: “Action.”

TribunNews: “Terima kasih, Bapak! Bapak luar biasa. (Tepukan tangan) Baik, tadi saya lihat bapak memilih antara wisata alam atau wisata buatan, Pak Arief memilih wisata alam. Kenapa, Pak?”

Arief Rohman: “Ya, karena Blora ini konturnya kan (alam) basis wisatanya nanti wisata alam.”

TribunNews: “Potensi alamnya banyak?”

Arief Rohman: “Iya, jadi di sana ada hutan jati yang masih alami, yang usianya ratusan tahun. Yang saya kira adanya di Blora ya. Ini bisa dikembangkan untuk nanti wisata alam. Termasuk nanti sepedahan menyusuri sepanjang hutan jati. Termasuk di sana ada juga sumur-sumur tua minyak.”

TribunNews: “Peninggalan Belanda?”

Arief Rohman: “Iya, peninggalan Belanda yang itu adanya di Blora aja.”

TribunNews: “Iya, memang iya.”

Arief Rohman: “Istilahnya, menimba pakai mesin aja (minyaknya bisa) keluar.”

TribunNews: “Yang mesin tradisional itu ya, Pak?”

Arief Rohman: “Ada (pompa) angguk, yang pakai diesel generator.”

TribunNews: “Oh, bisa?”

Arief Rohman: “Iya. Memang walaupun tidak menafikkan wisata buatan, tentunya wisata alam menjadi menjadi apa daya tarik tersendiri yang di mana di daerah lain itu potensinya tidak ada.”

TribunNews: “Terus satu lagi, Pak, njenengan tadi pilih sirkuit atau stadion, njenengan milih stadion.”

Arief Rohman: “Kalau hari ini aspirasi anak-anak muda Blora itu penginnya stadion. Karena stadionnya itu sekarang dirobohkan.”

Tribun News: “O..???”

Arief Rohman: “Lha ini belum ada penggantinya. Lha ini kita pengin nanti ke depan sepak bola di Blora ini bisa maju. Ini harus ada stadion yang untuk memfasilitasi hobi anak-anak muda. Selain itu juga sirkuit. Sirkuit kedua setelah stadion. Ya potensi pembalap-pembalap kita ini ya luar biasa.”

TribunNews: “Ada ya?”

Arief Rohman: “Iya, kalau pilihan ya stadion. Setelah stadion nanti sirkuit. Melengkapi. Saling melengkapi. Jadi anak-anak kita ini, anak-anak Blora ini kan sebenarnya potensinya luar biasa, ini harus diwadahi dalam hobi olahraga ini, dalam bentuk stadion dan juga sirkuit.”

TribunNews: “Nggih, Pak Arief, terimakasih. Kasih closing statement pada pemirsa Ngopi Surup.”

Cabup Blora H Arief Rohman, M.Si

Arief Rohman: “Terima kasih untuk pemirsa Ngopi Surup. Terima kasih untuk Tribunnews. Kita ingin ke depan terus bersinergi dengan media, khususnya Tribunnews dalam rangka untuk pembangunan yang ada di Blora ini. Karena, tadi PRnya banyak dan kita harus didukung dengan pemberitaan, masukan-masukan dari media. Terima kasih untuk Tribunnews. Semoga dengan kerjasama ini kita ke depan bisa memajukan Kabupaten Blora, Bisa memberikan manfaat untuk rakyat Blora. Karena sebaik-baik manusia adalah bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Sebaik-baik orang ini, bagaimana pemimpin bisa memberikan manfaat untuk rakyatnya. Dan juga media ini bisa mencerahkan, media ini bisa untuk membantu dalam rangka untuk bagaimana rakyat kita ini bisa makmur, rakyat kita ini bisa maju dan ini butuh sinergi semua pihak. Terima kasih untuk Tribun News. Maju terus Tribunnews!”

TribunNews: “Baik, terimakasih pemirsa Ngopi Surup, hari ini kita barusan kedatangan tamu istimewa Bapak Arif Rohman calon Bupati Kabupaten Blora. Untuk selanjutnya hasil Ngopi Surup ini kita bisa saksikan di media sosial tribunjateng.com dan esoknya kita lihat di koran cetak Tribun Jateng. Terima kasih. Selamat sore.”

(Eko Arifianto, Redaksi Pelaksana Kapernews.com Jawa Tengah)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *