oleh

Sungai Bukan Tempat Sampah, Aktifis: Ingat! Wabah Adalah Peringatan

BLORA, KAPERNEWS.COM – Sampah masih menjadi persoalan serius bagi masyarakat Blora. Kebiasaan membuang sampah di aliran sungai juga masih dilakukan, minimnya kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai menjadi kendala selama ini.

Para relawan yang juga turut bersihkan kali Grojogan

Koordinator DUTA BLORA (Kepedulian Terhadap Blora) Eko Arifianto menegaskan bahwa sungai bukan tempat sampah. Dampak masyarakat membuang sampah di sungai bisa akibatkannpencemaran lingkungan, rusaknya habitat, penyakit hingga banjir.

“Saat ini kita setiap kali berdo’a agar segera dibebaskan dari pandemi. Tapi setiap kali kita juga membuang sampah di sungai mencemari bumi ini. Ini kan ironis,” kata Eko Arifianto di sela-sela kegiatan bersih sungai, Jum’at (12/2/2021).

Saat ini DUTA BLORA sedang berupaya untuk membersihkan sampah yang ada di Kali Grojogan. Diharapkan tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai.

Penanaman bambu di sepanjang Kali Grojogan

“Tidak hanya sekali dua kali kita sewaktu melakukan pembersihan menemukan pakaian dalam, baik itu BH (kutang) ataupun celana. Belum lagi sampah plastik dan juga bangkai binatang,” terangnya.

Seorang relawan menunjukkan sampah kutang

Menurutnya, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini seharusnya
kesadaran masyarakat tentang pengelolaan lingkungan semakin tinggi.

“Ya, seharusnya berbanding lurus pemahaman dan kesadaran kita. Karena alam sudah mengingatkan dengan wabah yang terjadi. Bukan malah sebaliknya, buang sampah awur-awuran (sembarangan, red),” tandasnya.

Selaku aktifis lingkungan dirinya berharap agar masyarakat yang tinggal di hulu aliran sungai Grojogan seperti di Temurejo, Tegalgunung, Tempelan, Sawahan hingga Kedungjenar dan Mlangsen juga harus memiliki kesadaran pentingnya menjaga sungai.

“Percaya atau tidak. Apa yang kita lakukan akan berdampak pada diri kita sendiri. Entah sekarang atau nanti,” ujarnya.

Kali Grojogan setelah dibersikan

Menurutnya, dengan kebersamaan kerja segenap elemen dari hulu hingga hilir dari pemerintah dan masyarakat, persoalan lingkungan bisa tanggulangi.

“Jika tidak bisa membantu memperbaiki kualitas air sungai, minimal jangan semakin mengotori dan mencemarinya. Ingat alam juga titipan anak cucu kita semua generasi mendatang,” pungkasnya.

(Abu Sahid)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed