oleh

Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021, Digelar Ruwatan Waduk Greneng

BLORA, KAPERNEWS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021, Pemerintah Desa (Pemdes) Tunjungan, Karang Taruna, seniman, tokoh masyarakat serta komunitas punk mengadakan acara bertajuk Ruwatan Waduk Greneng yang bertempat di Dukuh Greneng, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021).

“Niat baik untuk melestarikan lingkungan hidup tidak bisa dilakukan hanya dengan berpangku tangan, tapi disertai langkah-langkah nyata untuk menjaga dan melestarikan alam,” kata Yasir selaku Kepala Desa Tunjungan saat menyampaikan sambutan di Resto Cemoro Pitu, Waduk Greneng, Jumat (4/6/2021).

Pak Yasir Kepala Desa Tunjungan

Mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora drh. R. Gundala Wejasena, Plt. Bidang Perikanan drh. Tejo Yuwono mengatakan program penebaran benih ikan di perairan umum merupakan rutinitas yang dilakukan untuk penyediaan dan peningkatan protein ikan bagi masyarakat.

“Diharapkan setelah 4 bulan nanti baru dipanen karena sifat ikan Nila yang mudah berkembang biak,” terangnya.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora beserta warga desa

Acara kepedulian lingkungan yang diorganisir secara mandiri oleh kolektif punk se-Karesidenan yang bekerjasama dengan Pemdes Tunjungan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Blora dalam 3 hari ini menampilkan beberapa acara, di antaranya penebaran bibit ikan, pembagian dan penanaman bibit pohon buah, pentas seni budaya, tradisi selamatan, workshop sablon gratis, lapak karya komunitas hingga ziarah kubur batu Wong Kalang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Kita dari kelompok seni budaya bangga bisa turut berpartisipasi dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021 ini,” kata Agus Koordinator Sanggar Seni Barongan Singo Tunjung Seto.

Kelompok Seni Barongan Singo Tunjung Seto

Selain dari masyarakat desa Tunjungan kegiatan juga didukung oleh komunitas punk dari berbagai wilayah dan para pecinta lingkungan.

“Kondisi pandemi yang tak kunjung usai ini harusnya mengingatkan kita semua akan sebuah bentuk nyata kepedulian, salah satunya dengan acara ruwatan ini. Introspeksi diri tentang bagaimana sikap kita selama ini terhadap bumi yang kita tinggali,” tandas Eko Arifianto selaku Ketua Yayasan Duta Blora Indonesia yang cukup lama bergelut dengan aktifisme ekologi serta gerakan budaya perlawanan.

Kades Tunjungan, Eko Kotak, Bunda Ainia dan komunitas punk

Menurut Eko yang akrab disapa Kotak, bahwa persoalan kelestarian lingkungan hidup adalah tugas bersama dari setiap orang yang yang berpikir dan semoga dengan dilakukannya acara ini bisa memberi keselamatan kepada semua lapisan masyarakat di tengah pandemi yang ada.

“Karena kerusakan di belahan bumi bagian sana berdampak juga di belahan bumi bagian sini. Karena bumi kita ini satu. Sehingga kerusakan di satu tempat akan berdampak juga di tempat lainnya. Untuk itulah perlu kepedulian dari semua pihak, baik dari pemerintah, aparat maupun dari masyarakat,” tegasnya.

Di tengah jadwal kegiatannya yang cukup padat, acara peringatan Hari Lingkungan Hidup pagi tadi juga dihadiri oleh Bunda Ainia Shalichah mewakili suaminya Bupati Blora Bapak Arief Rohman, S.IP, M.Si.

“Terima kasih buat teman-teman punk dari berbagai kabupaten atau kota yang turut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Blora. Semoga apa yang panjenengan lakukan dan kita upayakan bersama ini bisa bermanfaat dan diridhoi oleh Allah SWT,” jelasnya.

Bunda Ainia Shalichah Arief Rohman

Sekitar 7.500 ekor bibit ikan Nila hasil kerjasama dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora dan donasi kawan-kawan komunitas punk ditebarkan di Waduk Greneng sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.

Bunda Ainia paska menebarkan benih ikan di tengah Waduk Greneng

“Semoga bibit ikan apa yang telah kita tebarkan ke waduk bisa menjadi berkah bagi masyarakat Greneng khususnya dan Tunjungan Blora pada umumnya. Lestari alamku. Lestari Kabupaten Blora. Lestari Indonesia,” pungkasnya.

(Abu Sahid)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed