YOGYAKARTA, KAPERNEWS.COM – Di tengah kesibukannya mempersiapkan diri maju ke Senayan, bakal calon anggota DPD-RI Agus Mujayanto menyempatkan diri bersilaturahmi kepada G.B.P.H. Yudhaningrat di Kasultanan Jogjakarta, Selasa (28/02/2023) kemarin.
“Kami banyak ngobrol dalam menjaga paugeran tanah Jawa dan bangsa di era modernisasi yang sangat pesat saat ini,” kata Agus Mujayanto kepada Kapernews.com, Rabu (01/03/2023).
Agus menambahkan bahwa hal itu dilakukan karena sebagian besar manusia saat ini sudah lalai dengan jati dirinya.
“Dan alam sudah memulai dengan suksesinya dan wus owah lan gingsir,” imbuhnya.
Ketika ditanya tentang pesan apa yang diberikan Gusti Yudhaningrat kepada dirinya, Agus menjawab bahwa sebagai sosok pemimpin atau wakil rakyat di DPD-RI/ MPR-RI sekarang dan ke depan sebaiknya “dadiya pemimpin sing mbudaya.”
“Artinya jadilah seorang pemimpin dengan pijakan kearifan lokal budaya, lan teteg, tangguh, tanggon, sawiji greget sengguh ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati dan bertanggung jawab),” tutur calon DPD-RI yang akan berjanji akan mendharmakan separuh gajinya untuk yatim piatu serta pergerakan seni budaya di Jawa Tengah jika nantinya terpilih sebagai senator.
Dirinya menjelaskan bahwa semangat dimaksud adalah golong gilig yang artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia termasuk semesta.
“Sifat atau watak inilah yang harus menjiwai seorang aparatur dalam menjalankan tugasnya. Pimpinan kang bisa nduweni rasa adil uga welas lan asih,” paparnya dalam bahasa Jawa.
Calon wakil rakyat murah senyum ini selain ngobrol soal babad dan budaya tanah Jawa juga bercerita tentang sejarah, dengan ditemani Ki Dalang Kraton Mas Catur Benyek.
“Sebetulnya ada pesan dari ayahanda saya untuk mementaskan lakon Putut Sodo lanang, dengan tujuan akan membawa keberkahan spirit bangsa dan bumi Jawa di tahun ini dan yang akan datang,” pungkas calon yang telah memberikan berkas perbaikan dukungan sebagai calon DPD-RI/MPR-RI utusan Jawa Tengah.
(Abu Sahid/ Eko Arifianto)
Komentar