oleh

Sanksi Tidak Ikut Gotong Royong di Desa Plantungan, Kades: Bila Meninggal Tidak Boleh Dipikul

BLORA, KAPERNEWS.COM – Desa paling utara di Kabupaten Blora yang berbatasan dengan Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, selama 4 tahun kepemimpinan Kepala Desa Endang Susana, masyarakat Desa Plantungan merasakan berbagai macam program manfaat yang sebelumnya merupakan Desa Tertinggal.

Kepala Desa Plantungan, Endang Susana menyampaikan, selama menjabat Kades masyarakat antaranya memiliki air gratis bagi warga sebanyak 670 KK, program terinspiratif adalah menyerap aspirasi masyarakat di setiap bulannya.

“Lewat arisan RT, tahlilan dan pengajian, pembangunan madrasah dan siswa digratiskan serta program 1000 kambing warga Desa dengan undian tahun 2014 – 2023

Menurut penjelasan Endang, pengembangan program petani tebu dengan luas 85 hektar warga Desa sebanyak 435 KK.

“Yang memiliki lahan tebu 420 KK, guna meningkatkan perekonomian warga Plantungan, program terkait kerukunan bermasyarakat, sambatan (gotong royong, red). Bila tidak ikut sambatan diberi sangsi sosial, bila meninggal tidak boleh dipikul,” jelas Endang kepada Kapernews di rumah kediamannya, Jum’at (26/05/2023).

Dirinya menambahkan, untuk kegiatan yatim piatu diberikan santunan dari dana RT per bulan sekali bagi yang membutuhkan, santunan bagi warga yang sakit di Rumah Sakit dan yang meninggal akan diberikan santunan dengan iuran minimal per KK 10 ribu rupiah

“Selain itu, Desa Plantungan juga mendapatkan bantuan Bedah Rumah sebanyak 15 titik dan Banprov dari PPP TA 2021 dan 2022 dari DPR Provinsi Abu Navi 2 titik saluran drainase dengan anggaran 300 juta yang masing-masing 150 juta, untuk TA 2022 ada 2 titik talud dan drainase dengan anggaran 230 juta,” ungkapnya.

Endang menambahkan, di tahun 2023 pembangunan Desa Plantungan meliputi Sanitasi Desa (Sandes) anggaran bersumber APBN sebesar 350 juta dan P3I saluran irigasi sebesar 200 juta.

“Tetapi belum terealisasi dikarenakan Desa mendapatkan SK stunting dan Desa tertinggal,” ungkapnya.

Dituturkannya, penerima bantuan Bedah Rumah, Wagimen pada tahun 2022 dengan anggaran 20 juta juga senang karena rumah lebih baik dan layak pakai dengan dikerjakan secara gotong royong dikarenakan upah tenaga hanya 2,5 juta rupiah.

“Pengajuan di tahun 2020, dikarenakan anggaran yang kurang jadi Pemdes Plantungan mengadakan gotong royong bersama masyarakat Plantungan sekitar penerima bantuan bedah rumah, terimakasih kepada semuanya,” pungkasnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed