oleh

Dukung Upaya Pelestarian Budaya, Bupati Arief Ikut Pasang Kayu Nisan Soerokidin Menantu Samin Surosentiko

BLORA, KAPERNEWS. COM – Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, bersilaturahmi ke Dukuh Tanduran, Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kamis siang (20/7/2023). Orang nomor satu di Blora itu, hadiri upacara adat sedulur Sikep yang tengah mengganti nisan pesarean leluhurnya, yakni makam almarhum Mbah Soerokidin, penerus perjuangan Mbah Samin Soerosentiko.

Tidak hanya sekedar hadir, Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu, ikut membantu memasangkan nisan baru di makam tokoh sedulur Sikep yang merupakan menantu Samin Soerosentiko. Nisan dari kayu yang lama telah lapuk, diganti dengan nisan kayu jati yang baru yang diberi pahatan nama untuk tetenger (tanda).

Sebelumnya, Bupati dan rombongan juga mengikuti brokohan nasi ambeng bumbu masakan khas desa, sembari dialog dan ramah-tamah.

Bupati Arief Rohman bersama sedulur Sikep

Di prosesi penggantian nisan makam tersebut, tidak hanya diikuti oleh sedulur sikep dari wilayah Blora saja, melainkan juga hadir sedulur Sikep dari Kudus dan Pati. Tampak hadir pula Forkompimcam Kedungtuban, termasuk Camat Kedungtuban, Kades Kemantren, serta anak keturunan Mbah Soerokidin.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief Rohman mengapresiasi kerukunan sedulur Sikep dari berbagai kabupaten yang tetap nyedulur, merawat persaudaraan dan kebersamaan untuk napak tilas sejarah generasi pejuang di jaman kolonial Sikep dulu yang ada di Blora.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung upaya pelestarian budaya Sedulur Sikep di Blora. Termasuk acara penggantian nisan atau pathok tetenger makam Mbah Soerokidin di Tanduran ini, yang diikuti banyak sedulur Sikep muda-mudi. Ini menandakan bahwasanya sedulur Sikep hingga kini tidak melupakan perjuangan leluhurnya,” ucap Bupati Arief.

Menantu Samin Soerosentiko

Mas Arief mengaku baru kali ini mendatangi makam leluhur sedulur Sikep di Tanduran, yang ternyata Soerokidin merupakan menantu dari Samin Soerosentiko, pencetus ajaran Sikep yang penganutnya tersebar di Blora, Pati, Kudus, Rembang, Grobogan, Bojonegoro, Ngawi, hingga Madiun.

“Biasanya kalau ke Tanduran sini kami silaturahmi ke kediaman Mbah Sariman, sesepuh sedulur Sikep Tanduran. Kalau ke makam Mbah Soerokidin baru kali ini. Semoga ke depan makam ini bisa dirawat bersama. Menjadi pengingat untuk para generasi penerus sedulur sikep dari seluruh daerah. Menjadi daya tarik destinasi wisata religi sedulur sikep,” sambung Bupati.

Diketahui, di Blora ada beberapa perkampungan sedulur sikep. Yakni sedulur sikep Karangpace dan Wotrangkul, Klopoduwur, Banjarejo, Jurangjero dan Sendangrejo, Bogorejo, sedulur sikep Blimbing, Sambongrejo, sedulur sikep Balong Sumber, Kradenan, dan sedulur sikep Tanduran Kemantren di Kedungtuban.

Pemasangan tenger pesarean Mbah Soerokidin

Gunretno, tokoh sedulur Sikep dari Pati, mengaku senang dan berterimakasih kepada Bupati Arief Rohman yang di tengah kesibukannya menyempatkan hadir di acara penggantian nisan sedulur sikep penerus perjuangan Mbah Samin paska dibuang ke Sawahlunto Pasang Sumatera Barat.

“Tadi kami setengah 6 pagi dari Pati perjalanan ke Blora. Ternyata sampai sini sudah kedhisikan Pak Bupati. Maturnuwun buat Pak Bupati yang telah mendukung dan membantu kegiatan kami. Ini sebagai wujud penghormatan kami kepada leluhur. Merawat makam, mengganti pathok (nisan) yang sudah lapuk agar memiliki tetenger atau pertanda yang jelas bahwa di sinilah dimakamkan leluhur kami Mbah Soerokidin. Namun tidak hanya tenger berupa pathok kayu pesareannya secara fisik saja, namun tenger (tanda) berupa lakon Sikep yang sampai saat ini masih terus dijalani dan dilestarikan oleh sedulur-sedulur,” ungkap Gunretno.

Mbah Soerokidin merupakan anak menantu dari Samin Soerosentiko. Dikabarkan, dari hubungannya dengan anak kedua Mbah Samin bernama Samiyah ini, Mbah Soerokidin mempunyai keturunan Trosadik, Saribin, Sarimpen, Sarinem, Sariyah, Sarijo, Sarijan.

Beberapa orang cucu dan buyut Mbah Soerokidin yang turut hadir di penggantian tenger pesareannya di Tanduran, Kamis (20/7/2023)

“Saat acara penggantian tengernya hari ini turut hadir pula cucu dan buyut Mbah Soerokidin, seperti Lik Suyatmin, Sugeng, Ngadiran dan juga Purwanto,” tambahnya.

Adapun Eko Arifianto, praktisi sejarah sedulur Sikep yang akrab disapa Eko Kotak menyampaikan bahwa peran perjuangan Soerokidin dalam menyebarkan ajaran Sikep tertulis dalam beberapa literatur Belanda.

“Benar, kisah perjuangannya Mbah Soerokidin telah tercatat di dokumen Belanda. Salah satunya terdapat di tulisan Pieter A. Korver yaitu The Samin Movement and Millenarism In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 132 tahun 1976. Ini potensi besar bernilai positif bagi Blora, karena sedulur sikep dari berbagai wilayah di luar Kabupaten Blora, seperti Kudus, Pati dan Rembang ternyata juga mengakuinya. Semoga bisa sama lestari dan terus berkembang,” pungkasnya.

(Abu Sahid)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed