JAKARTA, KAPERNEWS.COM – Diera
kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf Amin, PKB ingin jatah kursi menteri mereka ditambah
menjadi 10 kursi yang awalnya hanya 4 kursi dimasa pemerintahan Jokowi Juyuf
Kalla.
PKB enggan partainya merugi jika jatah kursi yang didapatkan tak lebih banyak dari Kabinet Jokowi periode 2014-2019.
Dilansir dari detikcom, PKB berharap setidaknya pada periode 2019-2022, kursi menteri PKB mengalami peningkatan. Mengingat pada era Jokowi-Jusuf Kalla, hanya ada 4 kadernya yang duduk dalam Kabinet Kerja. Mereka adalah Menristekdikti M Nasir, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Pembangunan Desa Eko Putro S, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
PKB menilai bak pengusaha, jika kursi menteri yang didapat tak lebih dari empat artinya partai merugi. Terlebih jika kursi yang didapatkan kurang dari empat, bisa diartikan PKB kena sial.
“Mudah-mudahan PKB lebih beruntung. Artinya, kalau kemarin dapat katakanlah empat, besok nambah, itu beruntung. Kalau sama-sama saja, ibarat usaha masih rugi. Tapi kalau berkurang, itu celaka,” kata Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
tidak hanya getol menambah kursi, PKB juga mengincar posisi strategis. Jazilul menjelaskan keinginan partainya itu demi mengakomodasi kepentingan konstituen PKB. Pihaknya pun berharap keinginan partainya itu dapat terwujud.
“PKB tentu ingin memastikan kepada konstituennya bahwa 2019 ini selain ada kenaikan kursi yang signifikan, juga katakanlah mendapat posisi strategis dan tambahan. Itu yang diharapkan,” ujarnya.
Keinginan untuk menambah portofolio dalam kabinet itu memang kerap diungkapkan oleh kader PKB dan Cak Imin. Dua kursi yang diincar adalah Menteri Desa dan Menteri Pertanian. Alasannya, dua posisi itu dekat dengan basis masyarakat.
“Ya Menteri Desa mungkin karena kan memang sudah berjalan, mungkin di bidang yang menyangkut basis masyarakat banyak pendidikan,” kata Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).
Kendati 10 nama telah diusulkan ke Jokowi, semua kader PKB kompak enggan membocorkan. Mereka enggan menyebutkan siapa nama-nama yang disorongkan ke Jokowi untuk menjadi menteri.
“Itu Pak Jokowi semua yang merumuskan. PKB hanya menyiapkan saja kader-kadernya. Kalau soal nomenklatur ini urusan Pak Jokowi, tinggal dicocokkan saja,” ujar Jazilul.
(mae/Edo)
Komentar