oleh

Limbangan Berduka, Bertahun-tahun Mak Empon Tinggal di Rumah Bolong, “Anggota DPRD Limbangan Baru Janji”

GARUT, KAPERNEWS.COM – Ditengah gempita kehidupan yang semakin dianggap sulit bagi beberapa masyarakat, diseputar pemerintahan Kecamatan BL. Limbangan, Kabupaten Garut tepatnya Desa Limbangan Timur sekitar 200 meter dari kantor Kecamatan BL. Limbangan masih terdapat rumah yang jauh dari kategori layak huni.

Bertahun-tahun, ma empon bersama lima orang anak dan cucunya hidup dalam rumah sangat tidak layak dan mak Empon sudah hidup menjanda sejak tahun 1990 dan tingal di rumah yang nyaris roboh dan mirip saung dihutan.

poto : Mak empon bercerita dengan isak tangis

Dalam penelusuran media, menurut mak Empin, dulu sudah ada yang datang dari  RT, RW, Desa, Kecamatan dan minggu kemarin pernah ada dari anggota DPRD karena rumahnya kan dekat, kata mak Empon dengan wajah sedih, selasa, 22 Januari 2019.

“Dulu teh ada Bu Cucu pernah kesini, cuma ya gitu saja meliat-liat saja, mungkin mau membantu tapi ya belum,” ceritanya.

Mak Empon pun menjelaskan kondisi rumahnya, kalau hujan perasaan gak karuan karena takut roboh, jadi anak-anak dan keponakan disuruh keluar karena takut roboh gitu cep. Ujar Empon lagi-lagi dengan mimik sedih.

“Bahkan pemasangan listrik juga ini dulu dibantu oleh pak RT dan pak RW,” ungkapnya.

Sementara, menurut warga sekitar, memang benar bu Cucu Rodiah kemarin kemarin pernah datang kesini, waktu datang kesini bilangnya akan memberikan bantuan berupa uang Rp. 2 juta, tapi kami (warga) tidak tahu apakah sudah atau belum.

Sementara, camat kecamatan BL. Limbangan Arif saat berbincang di kantornya, dirinya sudah mengambil langkah dengan membuat sirkulir, meminta sumbangan kepada yang akan menyumbang, soalnya kalau menunggu nanti-nanti, khawatir rumah itu roboh, apalagi musim hujan.

Pantauan media, rumah yang hanya memiliki pintu depan dan tidak meiliki pintu belakang, bahkan dinding yang terbuat dari bilik sudah rusak serta tidak memiliki pintu. Selain itu, didalam rumah tersebut setiap malamnya ada 5 hingga 6 nyawa yang tidur disatu kamar dan dalam rumah yang mengkhawatirkan.

Dalam pengakuannya, mak Empon tidak mendapatkan PKH dan bantuan lain yang sejenis dari pemerintah selayaknya bisa dinikmati rakyat. Selain itu, menurut kabar, sudah beberapa kali daftar program RUTILAHU, namun hingga saat ini tidak kunjung ada kejelasan.

Mak Empon pun menyampaikan sebuah pesan moral penting kepada Bupati Garut dan Wakil Bupati, dimana dirinya dengan wajah sedih meminta agar pak Bupati dan Wakil Bupati berkenan memberikan bantuan untuk memperbaiki rumahnya.

 

Laporan : Asep Apda/Roni

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 comment

  1. Semoga Mak Empon segera mendapat bantuan secara cepat dan tepat dari Pemerintah daerah, kami merasakan bagaimana prihatinnya kondisi Beliau🙏🙏🙏

    Alimudin (Sekretaris Paguyuban Warga Masyarakat Rel Garut)