oleh

Buktikan Rumah Sakit Tidak Hanya Berikan Pelayanan Dasar, RSUD dr. R. Soetijono Blora Launching Layanan Poli Paru

KAPERNEWS.COM – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, RSUD dr. R. Soetijono Blora Jawa Tengah membuka Poli Paru atau Poliklinik Paru-paru, Senin (2/10/2023).

“Iya, kita dari RSUD Blora ada layanan baru terkait dengan adanya dokter spesialis penyakit Paru di RSUD Blora. Semoga bisa meningkatkan pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan pelayanan penyakit paru-paru. Selama ini memang dirujuk ke RS. Rembang atau RS. Karyadi Semarang. Dengan adanya dokter spesialis paru ini jadi nanti bisa di RSUD Blora sini. Sudah mulai per Oktober 2023 ini,” kata Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, M.Kes kepala awak media, Senin (2/10/2023) di ruang kerjanya.

Seperti yang disampaikan dokter Puji, sembari menunggu kerjasama bersama BPJS untuk bisa menerima peserta JKS BPJS dilaksanakan untuk pelayanan pasien umum.

Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, M.Kes

“Kalau kasus penyakit paru-paru selama ini ditangani oleh dokter penyakit dalam. Untuk tempat poli parunya berada di belakang yaitu eks Gedung Poltekkes, dekat dengan poli penyakit dalam dan poli jiwa,” ucapnya.

Dalam penjelasannya, untuk memberikan kenyamanan kepada para pasien akan dibuat sistem pendaftaran one stop service.

“Artinya pendaftaran di situ, pengambilan dahak di situ, pemeriksaan juga di situ. Intinya untuk memudahkan pasien agar tidak wira-wiri, kecuali pemeriksaan yang tidak ada di situ seperti rongent yang harus gedung radiologi,” jelasnya.

Kasi Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD dr. R. Soetijono Blora dr. Retna Wuwuh Nugraheni

Menurut data dari RSUD dr. R. Soetijono Blora, jumlah pasien tuberkulosis (TB) positif di tahun 2021 dari rawat jalan dan rawat inap sejumlah 68 orang, tahun 2022 sejumlah 146 dan tahun 2023 (sampai dengan bulan September) sebanyak 121 orang.

“Iya, tanda dan gejala peningkatan jumlah pasien paru di kabupaten Blora dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan, memang ada pendekatan baik yang sifatnya spesifik misalnya TB, ataupun yang penyakit infeksi paru-paru lainnya, seperti pneumonia, asma, bronkitis, emfisema, lain sebagainya,” terangnya.

Menurutnya, karena terkait dengan kondisi Blora yang endemik TB, sehingga diharapkan dengan adanya layanan paru ini bisa memberikan pelayanan yang paripurna.

“Untuk pasien-pasien TB, terutama yang TB resisten obat (TB-RO) dimana saat ini trendnya juga meningkat,” ungkapnya.

Peralatan kesehatan sebagai sarana penunjang layanan baru di poli paru sudah siapkan, seperti Ultrasonografi (USG) toraks dan Computed Tomography (CT) scan.

Bilik tempat pengambilan dahak layanan Poli paru

“Kita juga ada bilik pengambilan dahak untuk melakukan test cepat molekuler (TCM), kita juga punya Spirometer untuk mengukur tingkat pernafasan seseorang, untuk ke depan alat Bronchoscopy untuk mendeteksi,” paparnya.

Dengan keberadaanperalatan tersebut, menurut dokter Puji, dokter sudah bisa terfasilitasi oleh peralatan penunjang.

“Kita sudah bisa memberikan pelayanan paru secara paripurna, dari mulai pemeriksaan, menemukan penyakit sampai dengan terapi atau pengobatannya,” ucapnya.

Seperti dalam penuturannya, Rumah Sakit diharapkan tumbuh bukan hanya bisa memberikan pelayanan dasar, tetapi juga pelayanan-pelayanan spesialitik secara madya ataupun paripurna.

“Nah, salah satu yang menjelang paripurna itu adalah poli paru. Karena nanti bisa ditangani secara lengkap sampai dengan pengobatannya ada di kita. Memang nanti paripurna yang lebih kuat lagi ada Oncology, terapi bagi pasien kanker yang akan kita kembangkan dalam jangka panjang. Tapi saat ini kita berfokus pada kebutuhan mendesak di Blora, layanan paru, ke depan kita juga akan siapkan khusus untuk medical check up (MCU) bagi perusahaan-perusahaan maupun pegawai-pegawai yang mau diangkat atau memerlukan general check up. Karena secara tenaga kesehatan juga lengkap, alat juga lengkap dan tempatnya akan kita buat senyaman mungkin,” tutur dokter Puji.

Dalam akhir wawancara dokter Puji menjelaskan bahwa poli paru komprehensif yang merupakan pelayanan kesehatan lintas profesi adalah sesuatu hal yang ideal dalam hal sebuah pelayanan kesehatan.

Salah satu ruang di Poli paru

“Iya, karena di situ ada dokter penyakit dalamnya, ada dokter parunya, dan juga ada terapisnya. Ya kita menuju ke sana. Sebenarnya di master plan kita itu ada pulmonologi center, khusus kasus-kasus pulmonologi di situ akan ditatalaksana secara komprehensif, nanti akan ada Cardiac Center, pusat layanan kesehatan untukmpenyakit jantung secara komprehensif dan juga Stroke Center. Itu menjadi target kita di tahun mendatang. Namun saat ini untuk pelayanan paripurna poli paru sudah siap,” pungkasnya.

(Sahid Simon / Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed