KLATEN, KAPERNEWS.COM – Kepala Desa Ponggok Kecamatan
Polanharjo, Klaten, Junaedi Mulyono harus menjalani pemeriksaan di Polres
Klaten. Junaedi dituding menggelapkan uang Bumdes sebesar Rp. 21,6 milyar.
“Benar, terkait kabar Kepala Desa Ponggok tersebut, namun
itu adalah oknum, sekarang sudah ditangani oleh kepolisian, biarkan proses
hukum berjalan,” kata Yani Setiadji,S.Sos kepada kapernews.com, Senin
(22/7/19).
Dijelaskan Yani, awalnya masyarakat mendapat kecurigaan
tentang adanya indikasi penggelapan keuangan di BUMDesa Tirta Mandiri, namun
karena masyarakat kurang paham tentang bagaimana menindaklanjutinya, akhirnya
menggandeng salah satu LSM, jelasnya.
Pak Kades masuk ke kedalaman BUMDes terlalu dalam, ujar
Yani, mungkin karena direktur BUMDes diberikan SK sama beliau.
“Pak Kades terlalu jauh masuk ke kedalaman pengelolaan
BUMDes, padahal kan beliau itu pengawas, bukan pengelola. Kadang suka ada
intervensi masalah keuangan,” bebernya
Setelah wawancara, Yani pun kedatangan ti auditor exsternal yang
berjumlah sekitar lima orang, dimana tim auditor tersebut akan melakukan audit exsternal
terhadap kasus dugaan penggelapan dana Bumdes.
“Auditor ini nantinya akan memeriksa atas adanya kasus ini,
saya berharap dengan adanya auditor eksternal bisa transfaran supaya masyarakat
tau,” ucap Yani.
Dari informasi yang dihimpun, saat ini Kepala Desa Ponggok
Junaedi masih ngantor dan menjalankan aktivitasnya.
“Kades Junaedi itu orangnya biasa, bahkan bisa dikategorikan tidak punya banyak harta benda, kalau pak Sekdes mobilnya juga ada sekitar 10 buah,” ujar warga yang enggan menyebutkan Namanya.
Hingga berita ini diturunkan, tim media belum berhasil menemui Kepala Desa Ponggok, Junaedi. (Asep/Riyadi)
Komentar