oleh

Kisah Haru Bupati Majene, Sambut Hangat Pasien Covid 19 Yang Dinyatakan Sembuh

MAJENE, KAPERNEWS.COM – Stigma negatif yang terlintas dibenak sebagaian orang ketika mengulas Covid-19, mengingat adanya sebagian warga yang menolak hingga pengusiran.

Hal yang berbeda dialami oleh pasien covid-19 pertama di Sulbar, adik ” J ” setelah dinyatakan sembuh atau negatif dan di perbolehkan pulang.Karena kedatangannya di sambut suka cita oleh Pemerintah dan Masyarakat Majene.

Bupati Majene Fahmi Massiara menyambut kepulangan adik ” J ” di posko covid 19 di kantor Dinas Perhubungan Majene, Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur Sabtu 11 April 2020 sekira pukul 13.45 wita.

Saat tiba di posko covid 19, adik “J”, langsung di sambut hangat Bupati beserta tim gugus, termasuk ibu Bupati Majene Fatmawati Fahmi yang juga ketua PMI Kab Majene. Fatmawati juga menghadiahkan sebuah boneka, alat sholat berikut vitamin untuk di konsumsi.

Fahmi mengatakan, ia sangat bahagia dengan kesembuhan J. meski telah dinyatakan negatif virus corona, J harus tetap istirahat selama tujuh hari untuk recovery. Fahmi juga berharap setelah, kasus ini menjadi kasus terakhir di Majene dan warga di himbau untuk menghormati tidak mengucilkan setiap orang yang dinyatakan ODP, PDP dan lainnya.” tidak ada lagi warga Majene yang dengan status OPD, PDP kita doakan nanda “J” bisa sembuh total, sehat walafiat dan kembali ke Pesantren setelah keadaan membaik dan bebas virus corona” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Kadis Kesehatan dr Rahmat Malik, kepulangan J jangan dianggap sebagai stigma negatif yang harus di kucilkan. Hal tersebut jangan dianggap malapetaka, namun tetap waspada. ” kami juga kami harapkan masyarakat jangan panik, apalagi tetangga J, kalau ada situasi yang menakutkan, kami hadir dan bekeja keras demi kebaikan dan keselamatan kita bersama ” ungkap dr Rahmat.

Sementara itu Adik “J” mengatakan selama di rawat di Rumah sakit, ia mengaku mengikuti semua yang menjadi protokol dan anjuran dokter. Selain itu ia juga mengaku tetap sabar dan menerima kondisinya dan menganggap semua adalah ujian.

” kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT merupakan obat yang paling terbaik, sebaliknya ketakutan dan kecemasan merupakan sumber penyakit ” ungkap J singkat.

Setelah penyambutan, adik “J” bersama keluarga langsung bergerak pulang menuju rumahnya di lingkungan Salabulo kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur. ( Har/Asw )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed