oleh

Rilis Album Kedua, Punkrawit Kritik Para Pengrusak Lingkungan dan Kemanusiaan

PATI, KAPERNEWS.COM – Telah diilis Album ke-2 Punkrawit bertitel “SUNGKEM”, Rabu (16/3/2022) sore.

“Peristiwa demi peristiwa terjadi di depan mata tanpa sensor, dan menurunnya tingkat kepedulian teman-teman manusia terhadap lingkungan sekitar sudah semakin terlihat, juga upaya perampasan lahan dilakukan setiap detik di berbagai wilayah Indonesia,” kata Ari Kuncir dalam rilis medianya, Rabu (16/3/2022).

Selaku musisi, dirinya berharap dalam karya kecil ini ingin menyampaikan sesuatu sebagai bentuk ajakan kepada seluruh calon generasi bangsa yang beradab agar sedikit meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan kondisi alam saat ini.

Album ke-2 Punkrawit bertitel “SUNGKEM”

“Sungkem sendiri memiliki artian luas, salah satunya adalah bentuk rasa bersyukur kepada Ibu Bumi yang sudah menghidupi manusia, tetapi sering kali dia dirusak, diperkosa,” ujarnya.

Lewat karyanya, dirinya juga mengingatkan kepada pemangku kebijakan agar lebih mementingkan dampak yang terjadi di masyarakat ketika gunung dan sumber mata air mulai perlahan hilang.

“Saya terus berdoa dan bergerak semampu saya dalam instrumen kolektif, juga mengikhlaskan pikiran-pikiran dangkal yang sering kali tumbuh di lini penguasa, bahwa hanya pengrusakan lingkungan yang bisa diandalkan ketika ingin meraup keuntungan untuk pribadi dengan dalih Proyek Nasional,” ungkapnya

Lanjutnya, dirinya tidak pernah membenci siapapun, hanya tugas dirinya sebagai rakyat biasa yang mengingatkan para pemangku kebijakan agar tidak mencla-mencle dalam menangani konflik seperti di Kendeng.

“Esuk dele sore tempe. Yen gugatane menang ora bakal ono pabrik semen. Tapi yang terjadi, para petani di Kendeng memenangkan gugatan di konstitusi tertinggi di Indonesia MK (Mahkamah Agung) namun di lapangan tetap saja mereka membangun pabrik, merampas tanah, merusak lingkungan,” sahutnya.

Dirinya berharap kesehatan untuk semua saudara yang masih kukuh berjuang untuk menjaga kelestarian alam dari kerusakan.

“Tetap sehat semua sedulur yang masih bersikukuh melindungi tanah kelahiran, dan tidak gampang untuk menjual lahan. Ndedonga marang kuasaning Gusti kang Nyipta Jagad agar selalu dikuatkan dalam medan yang terjal,” pungkasnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Salam.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed