oleh

Mahasiswa KKN-T IPB Ajarkan Warga Ciherang Kelola Sampah Organik

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tengah Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Ciherang Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor memberikan demonstrasi terkait pengelolaan sampah organik menjadi barang bernilai. Kegiatan ini dihadiri sejumlah warga yang berasal dari RW 08 Desa Ciherang dan turut dipandu oleh Tim Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Asri.

Kegiatan ini juga mengundang pembicara yang merupakan seorang tokoh penggerak pertanian sekaligus kepala dusun di Desa Taman Sari, Didih. Ia menyampaikan beberapa manfaat pengelolaan sampah organik yang dapat digunakan menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang telah dipilah menggunakan media inkubator yang terbuat dari barang bekas.

Media inkubator yang digunakan dalam demonstrasi ini merupakan media anaerob sehingga pupuk yang dihasilkan juga merupakan jenis kompos anaerob. Kompos anaerob merupakan jenis kompos yang tidak memerlukan oksigen dalam pembuatannya sekaligus mikroorganisme yang digunakan merupakan jenis bakteri anaerob.

Jenis kompos anaerob memiliki keunggulan yang sama seperti jenis kompos aerob. Adapun beberapa manfaat pupuk kompos yaitu dapat membantu pembentukan struktur tanah sehingga dapat merangsang mikoriza yang bersimbiosis dengan akar. Mikroorganisme yang ditambahkan dalam pupuk kompos ini berguna dalam meningkatkan kesuburan tanah.

Adapula rangkaian acara demonstrasi pengelolaan sampah organik yang diadakan oleh mahasiswa KKN-T IPB Desa Ciherang Periode II tahun 2022/2023 ini yaitu pertama, berupa persiapan alat dan bahan.

“Pada persiapan alat dan bahan kami menyiapkan ember sebagai wadah sampah organik. Ember bekas yang dipakai lalu disusun menumpuk dan dibolongi pada pada sisi bawah ember yang berada di atas. Sedangkan ember yang berada di bawah dipasangi keran agar cairan kompos dapat terpisah dan langsung digunakan,” kata Liwanda, salah satu mahasiswa IPB yang sedang KKN-T di Ciherang dalam keterangannya, Rabu (18/1/2023).

Penggunaan pupuk cair organik yang dihasilkan dapat langsung diaplikasikan pada tanaman. Sedangkan, pupuk kompos padat dapat digunakan sebagai penambah pupuk sintetis sehingga penggunaan pupuk sintetis dapat diminimalisir.

Didih selaku narasumber mengharapkan kepada warga sekaligus kepada pihak yang hadir dalam acara ini turut berpartisipasi agar memiliki kesadaran penuh terhadap kebersihan lingkungan. Pihak KWT yang juga terlibat turut mendukung program ini.

“Saya mendorong anggota agar dapat memanfaatkan sampah organik menjadi barang berguna seperti kompos tersebut,” ujar Ketua KWT Sekar Asri, Juju.

Mahasiswa KKN-T IPB yang menyelenggarakan acara ini juga berharap kepada warga agar lebih peduli lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed