DEMAK, KAPERNEWS.COM – Sepertinya warna langit di bumi Jawa Tengah akan semakin merona dengan munculnya Bulan Sabit Merah Bulan Bintang yang dipimpin oleh Agus Mujayanto, seorang putra pertiwi yang lahir 37 tahun yang silam.
Agus Mujayanto resmi ditetapkan dan diberikan mandat oleh Ketua Pengurus Pusat Bulan Sabit Merah Bulan Bintang Kol. CKM (Purn) Dr. H. Syafruddin ARL, Sp.PD, K-GEH, MARS sebagai Ketua Pengurus Wilayah Jawa Tengah 2020-2025, Sabtu (7/8/2021) lalu.
Bulan Sabit Merah Bulan Bintang sendiri adalah Badan otonom yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, bantuan cepat kebencanaan dan donor darah dengan Pembina Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.
Dalam siaran persnya, Agus bercerita bahwa dirinya selalu berpegang teguh pada syair tembang Lir-Ilir, sebuah tembang yang diciptakan oleh Raden Syahid yang kemudian dikenal dengan Sunan Kalijaga saat menyebarkan Islam di tanah Jawa abad ke-15.
“Lunyu-lunyu penekna yang artinya ‘licin-licin ya panjatlah’, yang mempunyai makna dalam situasi dan kondisi apapun itu mengingatkan saya agar senantiasa tatag, teteg dan tanggon dalam teguh pendirian serta qona’ah,” ungkapnya.
Pria ganteng kelahiran bumi wali Demak ini menuturkan bahwa dirinya mendapat tugas untuk ikut menjaga dan nguri-nguri (melestarikan) Bumi Nusantara.
“Saya hanyalah seorang yang meneruskan amanah dari para leluhur, lebih-lebih dalam menjaga paugeran bumi Jawa,” kata laki-laki keturunan trah Kanjeng Sunan Kalijaga melalui Pangeran Wijil III dari sang ibu dari Ngloram Cepu Blora (R Rahmatullah), dan Sang Ayahanda merupakan keturunan Pangeran Aryo dalem Bojonegoro dari Nenek dan Kakek dari Tawangharjo Grobogan Ndalingan R Ng Prawirosentono I – III yang ada di era VOC ini.
Selain itu, dirinya juga berharap manusia senantiasa tahu akan jati diri, menjaga alam semesta dan seisinya.
“Iya, Mas, tepa sarira dan menguatkan iman dengan berperilaku aja dumeh dan tahu sangkan paraning dumadi,” ucapnya.
Memang perjalanannya dalam meniti karir di dunia kelembagaan dan organisasi sangatlah mengesankan. Di Pemilu tahun 2014 saat usianya baru 31 tahun, dirinya berhasil mengantongi suara lebih dari 500 ribu pemilih dalam pemilihan anggota DPD RI Jawa Tengah, bahkan masuk di urutan 5 besar dari 30 calon yang dipilih. Namun sayangnya belum dapat melenggang ke Senayan.
Di tahun 2019 kembali Agus mengikuti pemilihan DPD RI di Jawa Tengah dan kembali mendapatkan suara lebih dari 400 ribu pemilih, namun dirinya belum melenggang ke Senayan.
Saat ini setelah melalui berbagai seleksi dan perjalanan yang penuh rintangan maka Agus kembali mengemban amanah sebagai Ketua Bulan Sabit Merah Bulan Bintang Jawa Tengah yang bergerak di bidang kesehatan, kemanusiaan, seni, budaya dan ekonomi kreatif.
“Agar bisa memberikan manfaat pada masyarakat Jawa Tengah, ya terutama di bidang-bidang tersebut,” ujarnya.
Tak kenal menyerah dalam perjuangan di dunia politik, Agus pun akan terus melangkahkan kakinya demi membawa suara masyarakat kaum bawah ke jajaran legislatif.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan dan do’a restu dari keluarga besar, maka saya menetapkan pilihan hati kepada Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh seorang negarawan besar Prof. Yusril Ihza Mahendra,” jelasnya.
Bak gayung bersambut setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Tengah pun memberikan kesempatan kepada Agus untuk duduk dalam posisi Wakil Ketua kepengurusan Partai Bulan Bintang DPW Jateng.
Ketika ditanyakan alasan kenapa dirinya masuk ke dalam partai yang suaranya kecil, Agus mengatakan bahwa bukan partai yang layak untuk dikecilkan.
“Bukan itu sebetulnya, tetapi kemampuan pengurus-pengurusnya yang harus ditingkatkan. Hingga sampai tingkat anak ranting bisa menjadi mesin politik yang bertujuan positif dan bisa menjadi corong masyarakat ke depannya,” tegasnya.
Di partai yang menurut orang masih bersuara kecil inilah justru menjadi pelecut semangatnya agar lebih bisa turut andil dalam perjuangan.
“Sehingga membuat kendaraan itu menjadi maju, besar dan mumpuni,” pungkasnya.
Agus yakin Partai Bulan Bintang pada Pemilu 2024 akan banyak menempatkan wakilnya di jajaran legislatif dengan bantuan dari masyarakat yang sudah merasa terayomi dan dipedulikan.
(Abu Sahid/ Eko Arifianto)
Komentar