oleh

Serap Aspirasi Kelompok Rentan, Pemkab Blora Gelar Musrenbang Keren

BLORA, KAPERNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kembali melaksanakan MUSRENBANG KEREN atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelompok Rentan untuk kedua kalinya. Acara dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati dengan mengundang seluruh unsur kelompok rentan yang meliputi perempuan, lansia, difabel, hingga anak termasuk pelajar, Rabu (9/3/2022).

Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., pun hadir untuk membuka acara tersebut. Didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., Ketua DPRD Kabupaten Blora H.M. Dasum, Kepala Bappeda Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si., dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI.

Bupati Arief Rohman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musrenbang Keren ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan setelah tahun lalu dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan 2022, dan kali ini untuk menyusun perencanaan pembangunan 2023.

Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si.

“Musrenbang Keren kali ini untuk menyerap aspirasi dan usulan pembangunan dari kalangan perempuan, lansia, difabel, dan anak. Melalui forum ini semoga ada banyak masukan program kegiatan yang disampaikan untuk landasan penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2023,” ucap Bupati.

Melalui Musrenbang Keren ini, Bupati mengajak seluruh stakeholder yang hadir untuk Sesarengan mBangun Blora, mewujudkan Blora yang sehat, ramah anak, dan ramah difabel.

“Usulan yang disampaikan dari Musrenbang ini nantinya kita minta untuk dirangkum dan dijadikan program dalam Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPKD). Kita ingin perempuan juga punya andil dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Blora. Khusus untuk difabel, kita minta OPD terkait bisa terus mengawal penyusunan Perda tentang difabel,” lanjut Bupati.

Musrenbang Keren yang diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora

Yang tidak kalah penting menurut Bupati adalah penanggulangan stunting dan pencegahan pernikahan dini yang kerap menimbulkan permasalahan pada kaum perempuan.

“Target new zero stunting monggo kita wujudkan bersama. Termasuk kesetaraan gender dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Blora,” sambung Bupati.

“Kemudian kita ingin fokus pada penguatan kualitas dan daya saing SDM melalui penurunan angka kematian ibu, balita stunting, dan gizi buruk, peningkatan SDM jenjang sarjana terutama pada masyarakat kurang mampu, peningkatan kualitas kepemudaan dalam pembangunan, dan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan,” pungkasnya.

Sedangkan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., menyampaikan beberapa permasalahan kelompok rentan yang perlu disikapi bersama untuk menyusun program penanganannya.

Di antaranya peningkatan akses pelayanan masyarakat yang responsif difabel, pemberdayaan ekonomi difabel, penanganannya gizi buruk, stunting, kekerasan pada anak, hingga pemberdayaan ekonomi perempuan.

Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM.

“Mari kita rembugan bersama untuk menyusun program penanganannya,” ucap Wakil Bupati.

Wabup juga menyampaikan bahwa saat ini anak-anak muda ingin mendapatkan bimbingan dan dilibatkan dalam program-program pemerintah.

“Nanti tolong Pak Kepala Bappeda, disampaikan ke Pak Sekda supaya OPD-OPD ditekankan agar melibatkan anak-anak muda,” ucap Wabup Blora yang akrab disapa Mbak Etik ini.

Sementara itu, Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa perlu bersama-sama mensinergikan semua elemen, lintas OPD dan lintas organisasi.

Kepala Bappeda Blora Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si saat memberikan sambutan di depan Bupati Blora dan para peserta Musrenbang Keren

“Teman-teman Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan lain-lain. Seperti permasalahan stunting dan kemiskinan. Kita yang banyak adalah miskin mentalnya. Monggo mubalig mubalighoh bersama-sama mari kita dandani. Semakin banyak yang berperan semakin cepat kita merealisasikan Kota Blora yang unggul dan berdaya saing,” ungkap Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si.

Dirinya juga menerangkan bahwa masukan sudah diterimanya dan akan dibreakdown pada bidang-bidang yang ada.

“Temen-temen Bappeda mohon masukan yang ada disinergikan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI. yang juga turut menjadi pemateri dalam kegiatan Musrenbang Keren mengatakan bahwa dirinya juga menyetujui pelibatan perempuan dalam pembangunan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI.

“Saya setuju 30 persen kuota legislatif adalah kaum perempuan. Perempuan harus mengambil perannya di pembangunan Kabupaten Blora. PKK adalah mesin penggerak sosial dari pusat yang sampai ke akar rumput, sampai ke keluarga, by name by address. Jadi jangan dianggap remeh. Program-program OPD mestinya disinergikan dari awal dengan PKK. Siapapun yang bersinergi dengan kami, saya harap bersungguh-sungguh,” terangnya.

Sebelum break, Ketua TP PKK Blora melantunkan dua baris pantun.

Pelibatan kelompok rentan dalam proses pembangunan di Kabupaten Blora

“Ismail dipatok ayam Zulkarnain, Pohon buah pepaya menjadi obatnya, Hasil rembug Musrenbang Keren mohon diupayakan menjadi nyata. Musang loreng makannya ular berbisa, Musrenbang Keren harus terus ada sepanjang masa,” lantun wanita yang akrab disapa Bunda Aini ini disambut oleh tepuk tangan peserta.

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang diikuti perwakilan dari TP PKK, Muslimat, Aisyiyah, GOW, Bhayangkari, Persit, IBI, IIDI, Forum Genre, Forum OSIS, Forum Anak Blora, LVRI, dan Komunitas Difabel Blora Mustika. Total ada 26 organisasi yang diundang dalam kegiatan ini, termasuk keterwakilan dari LSM dan tokoh masyarakat, hingga OPD terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial P3A, Dinas Kesehatan, Dinas Dalduk KB dan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Blora.

(Abu Sahid)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed