oleh

Karena Tidak Boleh Kumpul-kumpul, Setelah Covid Munculnya Stunting

BLORA, KAPERNEWS.COM – Road show anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, H. Edy Wuryanto guna mendorong Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja bersama BKKBN di Desa Sendangwungu dan Desa Wonosemi, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Selasa (15/11/2022).

Adapun maksud dan tujuan kehadiran salah seorang politisi dari partai berlambang kepala banteng ini adalah guna melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang “Cerdas Memilih Obat dan Makanan yang Aman”.

Anggota Komisi IX DPR-RI, Edy Wuryanto mengungkapkan, kunjungannya memperkenalkan tentang beberapa obat atau makanan yang telah berlabel BP POM dan meminta kepada masyarakat untuk memilih obat atau makanan yang sudah berlabel BP POM.

“Bagaimana untuk obat batas ambangnya harus diperhatikan karena kalau tidak bisa membahayakan karena enfendikol ketika zatnya terlalu tinggi akan merusak saringannya ginjal,” kata Edy Wur sapaan akrabnya.

Menurutnya, untuk menurunkan stunting yang perlu diperhatikan yaitu tingginya angka pernikahan dini.

“Dan itu butuh kerja lintas program, lintas sektoral, bagian mencegah dan mengedukasi masyarakat Blora agar pernikahan dini itu bisa dikelola dengan baik. Jadi wanita menikah minimal usianya 19 tahun, lebih baiknya 21 tahun dan BKKBN sudah kerjasama dengan Kementrian Agama untuk menangani calon pengantin,” terangnya.

Sementara itu, Kepala desa Sendangwungu, Indra Eko Sulistyono dalam sambutannya menyampaikan, dari awalnya karena ada Covid untuk pos-pos kader Posyandu selama Covid ditutup termasuk untuk Posyandu ditiadakan.

“Karena tidak boleh berkumpul-kumpul akhirnya setelah Covid munculnya stunting. Saya sendiri selaku kades itu juga agak bingung kenapa stunting muncul dengan tiba-tiba,” ungkapnya kepada awak media.

Senada dengan Kades Sendangwungu, Kepala Desa Wonosemi, Yanto menyampaikan bahwa dengan kasus stunting yang terjadi di Desa Wonosemi ini terdapat 8 kasus anak stunting.

“Untuk menjaga gizi dalam makanan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan kasus stunting tersebut,” ucapnya.

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati yang hadir dalam sambutannya di kegiatan tersebut, berpesan untuk menangani kasus stunting ini diadakan anggaran pencegahan stunting, pengadopsian anak terkena stunting oleh kepala desa dan menjaga kebersihan lingkungan agar dapat menekan kasus stunting di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora

Hadir dalam kegiatan ini di antaranya DPR-RI, Wakil Bupati Blora, Kepala Desa beserta perangkat, tokoh masyarakat serta tokoh agama, tamu undangan, Forkopimcam Banjarejo, Badan POM, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed