oleh

Bukannya Tingkatkan Pelayanan, Oknum Rumah Sakit Diduga Malah Bikin Keluarga Pasien Kebingungan

BLORA, KAPERNEWS.COM – Dalam momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang mengusung tema ‘Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku’, bukannya memberikan peningkatan kualitas pelayanan yang baik bagi masyarakat, namun beberapa orang oknum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetijono Blora diduga malah membuat bingung keluarga pasien dengan proses pelayanannya.

“Awalnya nota pembayaran perawatan dan obat-obatan tidak diberikan oleh pihak RSUD. Padahal itu kan hak kita sebagai konsumen. Ibarat beli jajan di Indomaret saja diberikan nota, ini kok tidak diberikan. Alasan petugasnya nanti ini dbuat arsip. Kan namanya komputer kasir itu sudah arsip. Kalau mau cetak buat arsip kan diprint dua kali bisa. Lha itu aneh, menurut kami ada kejanggalan,” kata Agus Ariyanto (42) kepada Kapernews.com, Sabtu (12/11/2022).

Agus Ariyanto menunjukkan foto nota pembayaran dari RSUD

Menurut penuturannya, kejadian tersebut bermula ketika dirinya menemani ibunya yang menderita sesak nafas akibat penyempitan jantung koroner karena penyumbatan kolesterol di pembuluh darah yang saat itu sedang dirawat di RSUD Blora, Rabu (9/11/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.

“Biaya pengobatan dan perawatan sudah dibayar tunai oleh kami selaku pihak keluarga pasien. Tetapi di nota pembayaran tercetak Cara bayar BPJS Non PBI, itu saja nota tidak diberikan oleh petugas, namun hanya diperbolehkan difoto saja,” ujarnya sambil menunjukkan bukti foto nota pembayaran.

Nota pembayaran

Terlihat dari nota pembayaran yang bisa didokumentasikan lewat kamera keluarga pasien, untuk biaya rekam medik, tindakan medis, radio elektrodiagnostik, pathology klinik, rawat jalan dan pelayanan farmasi totalnya sebesar Rp6.232.668;

“Dibayar lewat transfer tidak mau, mintanya cash. Uang 6 juta segitu banyak tentu saja orang jarang yang bawa cash, situasinya juga mendadak. Jadi sekitar pukul 23.00 WIB malam itu keluarga kami mau tidak mau mencari ATM. Nomor rekening Rumah Sakit kan mestinya ada. Yang penting bukti transfernya nanti diberikan kan sebetulnya bisa,” ungkapnya.

Setelah menyelesaikan pembayaran administrasi, pihak keluarga bisa membawa pulang pasien sekitar pukul 23.30 WIB. Selanjutnya dirinya berharap agar pihak terkait melakukan pembenahan pelayanan kesehatan di RSUD Blora.

“Ketika pasien merasa nyaman maka kepercayaan dari masyarakat terhadap pelayanan fasilitas kesehatan dari pemerintah semakin meningkat dan berimbas pada peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Blora tentunya,” tutupnya.

Sementara itu, dilansir dari situs www.sehatnegeriku.kemkes.go.id, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Sekjen Kemenkes RI) Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan bahwa HKN ke-58 menjadi peluang dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih prima.

“Lebih luas jangkauannya dan juga lebih cepat dalam memberikan layanan masyarakat. Hal itu dilakukan melalui transformasi kesehatan dengan 6 pilar,” kata Sekjen Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat konferensi pers HKN ke-58 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Enam pilar yang dimaksud Kunta, antara lain transformasi Layanan Kesehatan Primer, transformasi Layanan Rujukan, tansformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi Teknologi Kesehatan.

“Ini adalah HKN ke-58 tanggal 12 November. Ini arahnya kepada kita ingin menunjukkan bahwa memang pada saat kondisi terburuk kita harus bangkit kembali, kita harus pulih kembali. Kalau kita bangkit maka ekonomi juga akan kembali meningkat,” pungkasnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed