oleh

Hidroponik, Bercocok Tanam Tidak Perlu Lahan Luas

KAPERNEWS.COM – Indonesia merupakan negara dengan populasi lebih dari 270 juta orang, menjadikannya negara terpadat keempat di dunia. Salah satu dari lima pulau besar di Indonesia yaitu Pulau Jawa, merupakan pulau terpadat di negara ini, dengan populasi lebih dari 140 juta orang. Kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Jabodetabek, menjadi tantangan yang unik dalam hal pemenuhan ketahanan pangan.

Salah satu daerah padat penduduk tersebut adalah Desa Cibanteng yang terletak di Kabupaten Bogor dan menjadi lokasi KKN kelompok kami. Permintaan pangan yang terus meningkat disertai alih fungsi lahan pertanian merupakan dampak utama dari pertumbuhan penduduk yang cepat. Salah satu solusi yang potensial untuk diterapkan di daerah padat penduduk seperti Desa Cibanteng adalah pertanian sistem hidroponik.

Pertanian sistem Hidroponik merupakan metode menanam tanpa perlu menggunakan media tanah dan lahan yang luas, pertanian Hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan air yang kaya akan nutrisi serta menggunakan sistem rangkaian vertikal sehingga bisa meminimalisir penggunaan lahan. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi manfaat penggunaan hidroponik di daerah dengan kepadatan tinggi di Indonesia dan mengapa metode bercocok tanam ini merupakan solusi yang tepat

Berikut merupakan keunggulan dari pertanian hidroponik:

1. Hemat penggunaan dan pemanfaatan lahan

Penghuni perumahan padat penduduk seringkali memiliki ruang kecil yang jarang  dimanfaatkan karena luasnya yang tidak cukup untuk aktivitas apapun. Namun, penggunaan hidroponik dapat menjadi opsi untuk ruang yang lebih kecil sehingga dapat bermanfaat karena rangkaian hidroponik dapat dipasang di berbagai tempat yang sulit sekalipun, seperti pada pagar rumah, di atas kolam ikan, bahkan di atas atap rumah.

2. Memanfaatkan penggunaan air

Sistem hidroponik menggunakan sistem air yang berputar, artinya air daur ulang dan dapat digunakan kembali. Warga perumahan seringkali memiliki sumber air yang terbatas, ataupun memiliki kolam ikan di rumah. Sistem hidroponik dapat menghemat penggunaan air dengan cara mengalirkan air dari penampungan kembali ke penampungan. Warga yang memiliki kolam ikan pun dapat menggunakan air dari kolam untuk pertanian  hidroponik sebagai aerator. Air pada kolam digunakan juga sebagai pemasok nutrisi bagi tanaman hidroponik.

3. Hasil panen yang lebih tinggi

Sistem hidroponik memungkinan penanam untuk mengontrol jumlah nutrisi secara tepat sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dikarenakan sumber nutrisi tanaman hidroponik hanya berasal dari air yang dialirkan ke sistem, sehingga air yang dialirkan tersebut dapat diatur kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan. Bercocok tanam dengan hidroponik juga dapat meminimalisir gulma yang tumbuh di tanah pertanian konvensional.

4. Tidak membutuhkan perawatan tanaman yang lebih

Berbeda dengan menanam di atas tanah yang membutuhkan penanam untuk sering menyiram tanamannya setiap hari, hidroponik memiliki sistem pengairan yang otomatis tanpa perlu disiram setiap waktu sehingga warga yang memiliki kesibukan  tidak perlu khawatir tanaman mengalami gagal panen.

Sistem hidroponik menawarkan banyak manfaat untuk daerah yang memiliki kepadatan tinggi, terutama di tempat-tempat seperti Jabodetabek yang memiliki lahan sangat terbatas. Kemampuan bercocok tanam di lahan terbatas dan tanpa media tanam menjadi keunggulan utama dari sistem hidroponik. Selain itu, sistem hidroponik lebih hemat penggunaan air dan bahkan dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih minim untuk perawatan dibandingkan dengan pertanian berbasis tanah konvensional.

Secara keseluruhan, hidroponik memiliki keunggulan sebagai solusi yang menjanjikan dan juga berkelanjutannya untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi sehingga lahan terbatas dapat dimanfaatkan. Pertanian Hidroponik ini bisa dijadikan alternatif untuk dipromosikan menjadi program ketahanan pangan pemerintah.

Penulis Mahasiswa IPB: Arif, Haikal, Daffa, Farina, Samuel, Ike, Afrilia, Ilham, Wulandari

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed