oleh

9 Tahun Tak Diperhatikan, Jalan Poros Desa di Cikareo Rawan Kecelakaan

KAPERNEWS – Jalan poros desa, penghubung 5 kampung di Desa Cikareo Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak rawan kecelakaan. Hal tersebut dikarenakan kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan.

Seperti belum lama ini, akibat jalan yang berlubang dan berlumpur, sebuah truk bermuatan kayu terguling. Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Kampung Konyal Girang pada Jumat (23/3/2018).

Menurut Herman salah satu warga setempat, jalan tersebut sudah 9 tahun tak kunjung mendapat perhatian dari Pemerintah, mulai pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten seolah tutup mata.

“Kami warga kampung konyal girang sangat prihatin dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan tersebut, padahal itu adalah jalan satu-satunya akses jalan buat kami untuk melakukan aktivitas mulai ke kota, ke pasar bahkan bersekolah anak-anak kami,” ungkapnya.

Herman berharap pemerintah agar dapat segera memperbaiki jalan poros desa tersebut.

“Kami merasa terisolir dengan keadaan jalan seperti itu, jangankan roda dua, roda empat pun sulit untuk melintas, apalagi di musim penghujan, sudah jalan banyak kubangan di tambah lagi licin,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Arida menambahkan, jika dalam waktu dekat pihak pemerintah tidak segera memperbaiki jalan tersebut. Dirinya akan mengajak warga masyarakat mendatangi kantor bupati.

“Kami bersama warga akan melakukan aksi unjuk rasa kekantor bupati Lebak, bagaimanapun juga kami kami berhak memiliki jalan yang layak,” geramnya.

Terpisah dihubungi melalui telepon selular,  Asja Kepala Desa Cikareo membenarkan kondisi jalan di Kampung Konyal Girang tersebut. Menurutnya dulu pada tahun 2008 jalan tersebut pernah di Hotmix namun hingga kini belum pernah ada pembangunan lagi.

“Baru pada tahun ini kami pemerintahan desa melalui Musdes merencanakan pembuatan gorong-gorong dan saluran air,” ungkapnya.

Lanjut ia, jika dilaksanakan memakai Anggaran Dana Desa, tentunya tidak akan sampai.

“Mangkanya kami sering mengajukan kepada pemerintah daerah melalui Musrembang, untuk menghotmixnya. Namun sampai saat ini belum juga ada tanggapan dari pihak Pemerintah,” tandasnya.

Laporan : RK

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed